ON MY MIND

961 58 143
                                    

Yesung menatap lesu dokternya. Gurat lelah yang bercampur kekhawatiran tampak jelas terlukis di mukanya. "Apakah tidak ada cara lain?" Lirihnya. Suaranya kian hilang di penghujung kalimat selaras dengan makin tingginya kecemasan yang menyergapnya. "Sayangnya tidak ada, Tuan Yesung. Tubuh Anda sudah terlalu lama diberikan penekan. Perlu Anda tahu jika itu berbahaya. Anda dapat merusak organ biologis Anda jika Anda tetap keras kepala memakainya dan saya sebagai dokter Anda tidak akan menyarankan hal itu. Anda harus membebaskan tubuh Anda setidaknya untuk tahun ini, Tuan."

"Aku tahu, dokter, tapi..."

"Saya memahami kekhawatiran Anda, khususnya dalam karier Anda, tapi Anda juga harus memikirkan tubuh Anda dan keselamatan Anda. Kami tidak menjamin supresan yang kami berikan pada Anda tidak akan memiliki efek samping apalagi jika digunakan dalam rentang waktu yang lama."

"..."

"Tubuh Anda sudah hampir pada batasnya. Sewajarnya supresan bekerja hanya dalam kurun waktu enam bulan hingga delapan bulan, tetapi dengan Anda itu hampir mencapai satu tahun dan awal bulan Agustus adalah tenggat waktunya."

"Kumohon, dokter. Aku memiliki konser di akhir bulan Agustus. Aku tidak bisa tampil jika supresanku dilepas. Kau tahu kalau heat-ku akan mencapai waktunya pertengahan bulan."

"Tolong, Tuan Yesung, perhatikan juga tubuh Anda. Saya sangat menghargai dedikasi Anda pada karier Anda, tapi saya tidak akan membutakan diri saya dari kondisi Anda yang sebenarnya. Maafkan saya karna sudah keras kepala, tapi saya melakukan ini demi keselamatan Anda. Penekan itu merusak periode dan pengendalian hormon Anda. Itu menyebabkan Anda selalu mengalami insomnia dan kelelahan bahkan Anda sudah pingsan beberapa kali dan Anda kerap mengeluhkan bagian belakang Anda yang sakit, bukan? Tubuh Anda memberontak dan itu bukan sesuatu yang bisa Anda anggap enteng. Anda tidak bisa selamanya bersembunyi di balik supresan Anda."

"Tapi, dokter-"

"Kakak."

Yesung menghela nafasnya gusar. Dia menyisir rambutnya yang mulai memanjang ke belakang. Matanya berkelana ke seluruh ruangan, apa pun kecuali mata teduh dokternya atau wajah mengerut adiknya.

Jongjin melemparkan senyum tak enak ke dokter kandungan kakaknya. "Aku minta maaf, dokter. Kakakku akan mempertimbangkannya kembali. Kami akan kembali lagi awal bulan."

"Baiklah. Saya harap Anda dapat mempertimbangkan keputusan yang paling tepat."
.
.
.
Yesung mengetukkan jemarinya ke pinggiran kursi penumpang dan Jongjin lebih tahu dari siapa pun bahwa kakaknya sedang cemas. Dia terus menembaki kakaknya dengan tatapan khawatir, tetapi kakaknya tetap memalingkan wajahnya ke luar jendela, menghindari tatapannya. "Kau baik-baik saja?" Tanyanya dan dengusan nafas kuat adalah jawaban yang bisa Yesung berikan pada pertanyaan bodoh adiknya. "Tentu saja tidak." Balas Yesung. Nada suaranya pelan dan meninggi tajam.

Yesung selalu akan merasa tidak baik-baik saja setiap heat-nya datang. Dia selalu mengeluhkan ini bahwa dia mengutuk kelamin sekundernya setelah heat pertamanya hadir 21 tahun yang lalu. Dia rasa gatal di seluruh tubuhnya dan rasa panas yang menggelegak di penisnya setiap heat. "Itu mengerikan." Yesung mengelus permukaan kasar pintu mobil. Tangannya membuat pola-pola membundar saat ingatannya berkelana ke masa heat pertamanya.

Satu kata yang bisa mendeskripsikannya adalah kekacauan. Keluarga mereka tak siap akan kenyataan bahwa setelah memasuki masa pubertasnya, Yesung ditampar kenyataan untuk menjadi omega. Heat pertamanya meledak dalam baluran aroma wangi yang menyengat. Tubuh Yesung demam tinggi dan terus mengigau sembari mencakar tubuhnya. Ledakan aromanya juga memancing alfa di dekat rumah mereka untuk kerap menyatroni rumah mereka dan terkadang memaksa masuk. Orang tuanya membeli belasan penghalang aroma dan menempelkannya ke seluruh lubang dan ventilasi di rumahnya. Yesung dikurung dalam ruang terkunci di bagian tengah rumahnya dan ayahnya selalu begadang untuk berjaga di depan pintu kamarnya dengan memegang senjata api, siap untuk menembaki siapa pun yang membobol rumah mereka.

YOU WRITE YOUR NAME | KYUSUNG FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang