05']
Zhongli menatap iba lelaki disampingnya, ia baru saja kehilangan belahan jiwanya
Nyawa dayitanya baru saja hilang di pegang oleh Qixing. Geni membara disekitar daksanya, kalimat laknat dikeluarkan penduduk Liyue, Rudira berkobar disekitar Api.
Nabastala seolah marah, petir menggelegar kuat disertai Gemerlap malam yang kuat
Api-api yang mengitar membakar tubuh sang Penyihir padam, Xiao segera menyelamatkan Tubuh sang Dayita
"Maafkan aku"
Dua kalimat yang sia-sia namun bermakna besar dan dalam, Zhongli tertegun dengan suara yang tersirat
Ia begitu mencintai penyihir ini
"Aku akan terus mencintaimu, aku akan menunggumu, walau harus beribu-ribu tahun agar kau bisa kembali ke dekapanku"
Untuk pertama kalinya ia mendengar Xiao berkata seperti ini, begitu indah dan sempurna
"Mari bertemu sembari menatap Chandra malam, tertawa bersama, dan menikmati malam bersama"
Derai air mata keluar, suaranya mulai menyerak, tubuhnya bergetar tanpa henti.
"Aku mencintaimu, [Name]"
Benang takdir terputus selamanya, tak memberikan mereka kesempatan kedua. Kadangkala Takdir hanya membiarkan sebuah kisah untuk bersama, bukan menjalaninya bersama.
Sebuah fakta yang menyakitkan
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴡɪᴛᴄʜ | ˣⁱᵃᵒ ᴳᵉⁿˢʰⁱⁿ ⁱᵐᵖᵃᶜᵗ
أدب الهواةjujur, Xiao selalu penasaran dengan Daksa yang terus menatap rembulan tiap malam sendirian. Anila yang terus merumbai menyerbakkan rambut indah itu berhasil membuat basirahnya bergetar Anindhita, Anindya, ungkapan yang pas untuk Daksa tanpa nama it...