Not My Type

5 2 0
                                    

HI YOMIES!! Udah lumayan lama Amateyomi vakum sejak bulan Desember. Jujur banyak banget kejadian yang bikin aku stres 1 bulan belakangan sampai hilang mood buat ngelanjutin Amateyomi lagi. Tapi sekarang aku udah gapapaaa<33

Terima kasih buat YOMIES yang udah setia nunggu update-an Amateyomi!! LOVE U YOMIES<33

----------------------

09. Not My Type

Suara melengking itu menggema keseluruh ruang makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara melengking itu menggema keseluruh ruang makan. Pandangan Dane dan Heliena yang awalnya saling bertatapan jadi beralih ke sumber suara.

"Kenapa teriak manggil gue si?" Tanya Dane heran. Ia menatap tajam adiknya itu.

Mata Drienne teralihkan ke sosok wanita yang duduk berhadapan dengan kakaknya. Ia menatap Heliena dengan tatapan yang kurang ramah.

"Feeling gue ga enak. Apalagi ini ya, Tuhan." Heliena bicara pada dirinya sendiri. Sedari awal dia menginjak rumah Dane, Drienne sudah tidak sur.

Drienne melangkah pelan menuju meja makan dimana Dane dan Heliena duduk. Matanya sama sekali tidak berpindah dari Heliena.

"Lo ngapain? Enak ya numpang makan di rumah orang. Ga punya rumah?" Ucap Drienne lantang. Omongannya yang pedas membuat Heliena tidak nyaman berlama-lama di rumah Dane.

BRAKK...

Dane berdiri sambil menggebrak meja makan. Suasana hatinya kini berubah menjadi kesal setelah makan malamnya diganggu adiknya sendiri.

"CUKUP DRIENNE!" Bentaknya. Baru kali ini Drienne terkejut dengan ucapan kakaknya sendiri. Namanya tidak pernah disebut oleh Dane sebelumnya. Tapi kali ini, namanya disebut. Artinya Dane pasti sudah sangat kesal.

"Lho? Kakak berani nyebut nama gue?" Nada suara Drienne memelan. Ia mulai segan setelah melihat kakaknya mengamuk.

"Gue ga pernah takut nyebut nama lo!" Dane semakin kesal. Ia menghela nafas dan duduk kembali dikursinya. Heliena yang menyaksikan keributan itu hanya bisa diam dan menunggu saat untuk keluar dari rumah Dane.

Drienne merasakan kesal yang sangat besar. Ia melirik sinis Heliena, kemudian berbalik menuju pintu keluar ruang makan. Hatinya sangat geram karena ia belum pernah dibentak kakaknya sendiri.

Dane memang sosok yang tidak pernah marah. Tapi sekali ia marah, semua orang akan segan untuk bertemu dengannya.

"Sialan. Liat aja lo. Gue ga bakal biarin hidup lo tenang!" Drienne membatin. Ia berjalan menuju kamarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AmateyomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang