part 8

1.8K 54 6
                                    


Keesokan harinya...

07:00

Kini pagi-pagi gevano sudah siap berangkat kehotel  untuk menemui jevanya, dia juga sudah berpamitan dengan orang tuanya..

Sesampainya gevano dihotel ia langsung menekan-nekan kode untuk masuk kedalam ruangan hotel yang dinginapi jevanya itu dan langsung duduk disofa ia mendengar seperti ada gercikan air didalam kamar mungkin jevanya sedang mandi jadi ia menunggu dengan duduk disofa sambil memainkan hpnya karna ia juga sambil mengerjakan tugas-tugas untuk diperusahaan yang bakal ia miliki itu

"kak gev" jevanya

"ah ouh iya kamu, kenapa belum pakai baju malah pakai anduk gitu keliatan seksi tau ga pake baju dulu sana" kata gevano sambil meneliti badan jevanya itu

"iya kak habisnya kaget liat kamu langsung ada disini" -jevanya

"yakan gua tau sandinya. Udah sana pakai baju" -gevano

Jevanya pun lekas-lekas masuk kedalam kamarnya lagi untuk menggenakan baju yang sudah dibelikan gevano kemarin. Setelah selesai menggunakannya ia langsung ikut duduk disamping gevano

"nih makan, pasti belum makan kan" kata gevano sambil mengeluarkan bungkusan makanan yang baru saja ia pesan tadi

Jevanya pun lekas-lekas memakannya dengan lahap ia tak tau malu lagi karna ya memang ia lapar karna sebenarnya kemarin ia seharian tidak diberi makan oleh pamannya itu

"pelan-pelan makannya" -gevano

"maaf kak" kata jevanya yang sudah menyelesaikan makannya sambil minum

"kamu gak dikasih makan sama paman kamu kemarin?" -gevano

"engga kak, aku cuma dikasih makan 1 kali sehari uang sekolah aja aku ga pernah dikasih cuma manfaatin uang pemberian orang aja" kata jevanya sambil menunduk

"udah jagan sedih. Sekarang jevanya sama gua bakal makan 3 kali sehari dan bakal gua kasih uang asal lu nurut aja kata gua" -gevano

"kakk emang baik. Tapi kakak jangan kasih tau siapa-siapa ya kalo jevanya curhat sama kakak gak tau juga kalo curhat sama kakak enak gitu kakak pekaan orangnya. Makasih ya" kata jevanya sambil tersenyum

"iya sama-sama yaudah ayo kita kerumah paman kamu" -gevano

"a-aku takut kak" -jevanya

"gak usah takut ada gua disini, gua bisa aja bunuh paman lu itu kalo lu mau" kata gevano dengan entengnya

"jangan kak" -jevanya

"yasudah ayo" kata gevano sambil memegang tangan jevanya menuju mobilnya itu

Saat diperjalanan dimobil hanya ada keheningan jevanya juga melihat-lihat pemandangan diluar kaca mobil tersebut dengan muka datarnya

"gak usah sedih-sedih lagi" kata gevano dengan matanya tetap lurus kedepan

"iyya kak" -jevanya

"kenapa sih lu manggil gua kakak mulu kita ini seumuran" -gevano

"kakak keliatan tua dari aku, apalagi badan kakak yang tinggi besar dan gagah" -jevanya

"iya emang gua tampan, yaudah serah lu aja mau manggil apa dah. walau kita sama² udah lulus tapi gua tau tuaan gua dari lu cuma 1 tahun" -gevano

"nah kan bener, tua an kakak. Tapi muka kakak tetap tampan" -jevanya

"tapi gua punya kekurangan" -gevano

GevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang