part 10

2.2K 62 2
                                    

Malam kedua pernikahan Gevano dan Jevanya.....

Kini gevano baru saja menyelesaikan mandinya ia masih memakai handuk dibadannya karna ya dia mau dipilihkan baju oleh istrinya saja kalo engga ya dia engga pake baju gitu kata gevano pada istrinya kemarin..

Kini jevanya sudah menyelesaikan mandinya ia juga sudah memakai baju tidur seperti daster namun lebih terang ia melihat gevano dengan wajah cemberutnya sepertinya ia juga sedang tidak mood pikir jevanya. Lalu jevanya menuju lemari baju gevano ia juga memilihkan baju tidur untuk suaminya itu lalu memberinya kepada yang duduk dipinggir kasur itu, jevanya kembali duduk dimeja riasnya ia mau mengeringkan rambut dan memakai skincare diwajahnya.

Setelah memakai bajunya gevano langsung mendekatkan badannya keistrinya yang masih setia duduk dikursi sambil mengeringkan rambutnya yang sedikit lagi bakal kering.  Gevano pun membantu istrinya menyisir rambut y
Jevanya yang sudah kering lalu ia menaruh alat pengering rambut tadi dimeja, gevano langsung memeluk istrinya dari belakang dengan badannya ia tundukkan

"aku pengen" bisik gevano

Namun jevanya hanya diam saja walau ia tau maksud suaminya itu.  Karna juga sebenarnya ia belum siap

"ayo" kata gevano lagi

"apa sih kak,  nanti aja" kata jevanya sedikit kesal

Entahlah jevanya Kenapa jadi malah suka marah sama gevano padahal seharian ini baik-baik aja

"kamu nolak hm" kata gevano dengan suara lembutnya

"aku belum siap" -jevanya

Gevano pun langsung menarik badan jevanya kekasur ketika jevanya berdiri tadi. Ia melihat badan jevanya yang terlentang dikasur lalu gevano menindihinya namun kedua tangannya setia dipinggir-pinggir badan jevanya karn tak mau jevanya tertindih badannya itu

"layani aku" aku gevano dengan smirknya

"nanti kak, aku belum siap kata orang sakit" kata jevanya sambil mendorong-dorong dada gevano agar menjauh dari atasnya

"TAPI AKU PENGEN JEVANYA" kata gevano dengan suara meninggi nya

"n-nanti hikss hikss j-jauh kak" kata jevany dengan kini matanya sudah berair dan tangannya mendorong-dorong dada gevano

Gevano yang sebenarnya sudah merasakan nafsu pun ia langsung melumat bibir mungil jevanya agar mengurangi sakit dikepalanya. Namun jevanya yang seperti kehabisan nafas ia mencubit tangan gevano dengan kuat membuat gevano sedikit sakit lalu ia menjatuhkan badannya kesamping jevanya sambil memegangi tangannya

"hikss nanti kak huaaa" kata jevanya dengan menangis dan tangannya mendorong-dorong gevano

Gevano yang kesal pun langsung berdiri dan menendang kasurnya lalu ia masuk kedalam ruang kerjanya itu yang berada dikamar juga namun didalam ruangan lagi.

Gevano mendudukkan badannya dikursi lalu ia merebahkan kepalanya dimeja sambil tangannya mengelus-elus kepalanya yang sangat sakit baginya
Lalu gevano memegang hpnya sambil menchet daddynya itu

~Didalam chetan~

Daddy |
-Gevano

| Kenapa gev malam² begini ngechet
-alvaro

Cara ngajak ehem-ehem gimana |
dad biar dia mau gitu
-gevano

| ya kamu rayu aja dulu terus ya ajak jangan maksa dulu karna kebanyakan maksa dia gak mau, ya pelan-pelan aja ajaknya, tawarin terus sampai dia mau
- alvaro

Kalo dia gak tetap gak mau? |
-gevano

| mungkin kamu ngajaknya salah
-alvaro

Ok |
-gevano
Read~

Gevano memijit-mijit kepalanya sambil dia rebahkan kepalanya diatas meja gevano sangat pengen gairahnya tiba-tiba saja menaik malam ini punya nya juga sudah berdiri namun ya jevanya slalu aja menangis. Dia baru saja tau sifat jevanya seperti itu tapi gevano juga tidak mau memaksa takutnya jevanya trauma

Ceklek..

Pintu ruangan kerja gevano terbuka, gevano tau pasti itu jevanya namun ia tetap dia sambil menatap lurus kesamping karna kepalanya ia rebahkan dimeja. Jevanya mendekat kearah gevano sampai kini ia sudah berada disamping gevano namun dengan berdiri

"maaf" kata jevanya sambil mau memegang tangan gevano namun gevano menggeser kursinya agar menjauh

"udah jangan marah, maaf ya aku gak bisa jadi istri yang baik buat kamu" kata jevanya yang kini makin mendekati gevano ia tak tau kalo suaminya itu padahal sedang menahan

"kalo kamu gak suka sama sifat aku yang gini, ceraikan aja aku jual aja lagi diri aku gapapa asal itu bisa kembaliin uang kamu" kata jevanya sambil memegang pundak gevano

Gevano yang mendengarkan ucapan jevanya tadi lekas-lekas ia menegakkan duduknya sambil menatap tajam istrinya itu sebentar lalu ia berdiri sambil memepetkan badannya kearah jevanya

"aku gak bakal ceraiin kamu. Karna aku belum nyentuh KAMU" -kata gevano sambil menunjukkan jarinya kedahi jevanya

"aku belum siap maafin aku" kata jevanya sambil menunduk

"BELUM SIAP APA JEVANYA. KAMU KAN UDAH TAU AKU INI PUNYA PENYAKIT APA" -kata gevano sambil mengepalkan tangannya dan memundurkan badannya dari jevanya

"maaf" kata jevanya pelan

Brak..

Gevano mendorong kuat meja kerjanya sampai terjatuh dan jevanya yang melihat itu sangat kaget entahlah ia juga takut

"MAAF KAMU EMANG BISA NGURANGIN SAKIT KEPALAKU?" kata gevano sambil berjongkok dan meremes rambutnya sambil menarik-nariknya

Rasanya sangat sakit ditambah ia yang lagi emosi membuat tambah sakit saja, ia tak menyesal menikahi jevanya namun ia kecewa ia pikir jevanya paham soal penyakitnya dan ternyata begini

"sudah hiksss, j-jangan, m-maaf" kata jevanya sambil memeluk gevano walau tak semua badan gevano yang bisa ia peluk

"aku cuma butuh pelepasan" kata gevano sambil mencium tangan jevanya dengan mata terpejamnya

"i-iyaa hikss u-udah.. A-aku bantu" kata jevanya dengan sesegukan

Gevano pun berdiri sambil ia gendong jevanya dengan gaya koala. jevanya menyembunyikan kepalanya didada bidang gevano sambil isakannya mulai berkurang. Gevano membawa jevanya kekasur ia duduk dikasur dan bersandar dengan jevanya dipangkuannya yang masih setia memeluk dirinya

***

....

GevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang