Seorang gadis tampak menguap lebar setelah sebelumnya ia melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada satu orang customer pun yang melihatnya menganga seperti kuda nil. Kedua kakinya sejak tadi terangkat bergantian dalam upayanya mengurangi rasa pegal dan kebas akibat hampir selama delapan jam gadis itu berdiri dibelakang meja kasir sebuah toko mini market.
Beberapa kali mulutnya mengeluarkan helaan napas untuk menyalurkan keluhannya akibat merasa lelah. Kelopak matanya tampak berat sebab malam sudah hampir larut. Mungkin hanya tersisa sekitar satu jam lagi toko itu akan ditutup, tetapi rasanya ia menunggu selama selama 3 hari lamanya.
Jika bukan karena pertengkarannya dengan kakaknya, gadis berambut merah muda bak permen kapas itu tidak akan bersusah payah mencari pekerjaan sekitar dua minggu yang lalu.
Mari kita menengok kembali kronologis di mana gadis bernama Haruno Sakura, seorang mahasiswa di Universitas Konoha semester akhir itu berakhir menjadi seorang kasir mini market ....
Awal mulanya terjadi ketika Haruno Sasori, sang kakak lelakinya itu memergoki pengeluaran Sakura yang boros. Sebenarnya kakaknya itu sudah sering memergokinya, bahkan sejak Sakura memasuki bangku perkuliahan yang mana pada saat itu ia baru saja pindah dari kota kecil kelahirannya ke kota besar ini.
Lalu ke mana saja Sasori selama beberapa tahun belakang, dan baru menegurnya kali ini. Hal itu disebabkan karena Sasori beberapa bulan lagi akan menikah, maka kakaknya yang berperan sebagai tulang punggung keluarga itu sudah pasti menanamkan sistem menabung dan meminimalisir pengeluaran, mengingat ia berasal dari keluarga sederhana dan Sasorilah yang mengangkat ekonomi keluarganya dari kemiskinan. Sementara Sakura yang menjadi tanggungannya dengan tidak tahu diri menghambur-hamburkan uang bulanan untuk shoping dan hura-hura bersama temannya. Sontak saja hal itu membuat Sasori murka.
Sebenarnya pada akhirnya Sasori tetap berbaik hati memberinya uang tambahan, namun karena Sakura terlanjur Sakit hati ketika kakaknya itu mengeluarkan beberapa perkataan yang menggores harga diri serta egonya, membuat Sakura merajuk dan secara spontan mengatakan bahwa ia pun mampu mencari uang sendiri.
Hal tersebut tak lantas membuat kakaknya bangga. Tak tanggung-tanggung Sasori malah meragukan dan menyepelekan niatnya. Pemuda berambut merah itu berkata bahwasanya Sakura bahkan tidak akan bertahan sampai sebulan, ia berkata bahwa gadis itu dari dulu tidak pernah melakukan apa pun dengan benar. Sakura hanya seorang gadis manja yang bahkan tidak berkeinginan untuk mencari kegunaan hidupnya di dunia ini.
Siapa yang tidak sakit hati mendengar pernyataan seperti itu? Apalagi dilontarkan dari mulut kakaknya sendiri. Untuk itu Sakura bertekad, mulai dari sekarang ia tidak akan bergantung pada Sasori lagi.
Namun ternyata ... bekerja itu bukanlah hal yang mudah, apalagi Sakura sejak dulu sudah dimanjakan oleh Sasori. Maka sangat sulit bagi ia menyesuaikan diri secepat itu dengan semua pekerjaan yang begitu menguras semua energi, otak, dan tentu saja senyum yang mesti ia persembahkan selama delapan jam kepada setiap pelanggan yang masuk ke tempat ini.
Menghela napas, gadis itu kemudian mengamati keadaan sekitar. Aman. Tidak ada customer dan sang kepala toko. Sepertinya dia tengah bersama satu orang pramu untuk membereskan rak mie instan yang tidak pernah absen berantakan akibat ulah tangan pelanggan tidak bertanggung jawab yang dengan seenak jidat mengacak tatanan produk tersebut. Sakura lalu berjongkok dan sedikit merintih merasakan kelegaan karena bisa sedikit mengurangi rasa pegalnya.
Gadis itu meraih botol yang menyisakan air setengahnya, lalu menenggaknya habis. Setelahnya, ia mendesah seraya menselonjorkan kakinya di lantai, masa bodoh dengan lantai kotor!
Beberapa detik gadis itu merenung hingga kemudian tiba-tiba mendengus sebal ketika sekelibat bayangan Sasori yang tengah mengomel menghampiri pikirannya. Ia kembali mencoba menjernihkan kepalanya dari berbagai macam cara mengoperasikan mesin komputer, mesin EDC dan harga produk di toko yang berseliweran di otaknya. Bahkan saat ini isi kepalnya secara otomatis berlatih menghitung kembalian, belum lagi suara struk yang keluar terngiang-ngiang di telinganya. Sangat What the hell memang ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cari jodoh
Romance•SASUSAKU TWOSHOOT• Pertengkaran dengan kakaknya, Haruno Sasori, menjadi sebuah alasan bagaimana Haruno Sakura memutuskan untuk bekerja di sebuah mini market. Suatu malam ketika ia tengah bekerja, tanpa diduga seorang kakek kaya raya bersama dengan...