2. Leave or Life

13 1 0
                                    

Selesai mandi gue langsung keluar kamar. Ketika gua keluar depannya langsung tembok, ke kanan ruang depan ke kiri dapur. Ternyata rumahnya sesempit itu, tapi rumahnya bersih banget, wangi, adem juga enak aja gitu hawa nya.

Gue mutusin untuk ke ruang depan, ruangan yang gak banyak barang cuma karpet yang nutupin lantai. Gue juga liat ada wanita itu lagi duduk sambil siap-siap buat makan.

"Ayo makan." Kata wanita itu singkat sambil mengarah ke gue. Gue pun duduk di sampingnya.
Gua kira makanan dia bakal beda ternyata sama aja. Ada oseng-oseng, tempe goreng, ikan goreng. Sedep banget ini mah...

Dia siapin makanan buat gue, ambil piring, nasi lauk dan pendukung lainnya. "Ya ampun..." batin gue merasa seneng.

"Kamu suka kan makanannya?" Tanya wanita itu dengan wajah flat.

"Suka... aku juga suka makan ginian kok." Jawab gue dengan senyuman lebar berusaha untuk ramah tapi dia nya tetep aja mukanya flat. Kenapa si?

Wanita itu langsung menyodorkan piring yang udah diisi makanan itu ke gua, gua langsung ngambil. "Nama kamu siapa ya?" Tanya gue ke wanita itu, gue lupa.

"Arabella."

"Oh, Arabella, makasih ya." Ucap gue tersenyum lebar. Responnya cuma diem aja dan langsung melahap makanan yang udah dia siapin sebelumnya.

Gue cuma menghela nafas.

Tiba-tiba ada kucing muncul dari arah dapur gue pun terkejut. Kucing itu langsung berhenti dari kejauhan dan bersuara "Miauw..." Arabella langsung liat ke arah kucing itu.

"Oh iya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh iya..." lirih Arabella dia langsung ninggalin gue pergi ke belakang sambil diikuti kucing tadi. "Dia melihara kucing?" Lirih gue.

Gak lama Arabella keluar ke depan rumah bawa makanan sambil diikutin kucing tadi dia langsung letakin dibawah kucing itu langsung makan. "Maaf ya aku lupa." Ucapan Arabella yang gua denger. Gua tersenyum ketika liat kelakuan Arabella.

Setelah itu Arabella masuk dan duduk di sebelah gue lagi dia langsung memulai aktivitas nya untuk makan.

Di tengah-tengah aktivitas kita, gue sengaja sambil nanya-nanya. "Emm, ini, daerah apa namanya?" Tanya gue ke Arabella.

Setelah mendengar pertanyaan gue Arabella langsung diam sejenak lalu makan lagi sambil kepalanya geleng-geleng.

"Lah, gimana?" Gue ngerasa aneh.

Jujur gua ovt sih, gue takutnya ini tempat apa-apaan. Gua juga dipaksa nikah. Ni cewek gelagatnya juga beda banget gak kayak cewek yang biasanya. Kayaknya dia bukan manusia...

***

Setelah selesai makan, gue langsung keluar aja dari rumah barangkali ada yang bisa menjawab kebingungan gue ini.

Sekarang gue udah agak ngejauh dari rumah Arabella secara bersamaan gue liat Ibu yang nyuruh gue nikahin Arabella. Dia lagi nyapu halaman rumahnya. Gue langsung samperin aja. "Gue sebenernya kesel karena dipaksa nikah sama ni Ibu-ibu. Tapi gua tahan emosi gua dulu." Gue ngebatin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AngleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang