chapter 14

709 89 2
                                    

Malam pertemuan itu menjadi malam berdarah dan jinlintai masih bisa menang, lan wangji dan wei wuxian mundur. Banyak para ketua sekte yang ikut melawan, namun ada juga yang memihak jinlintai. Mereka yang memihak seperti kucing yang takut kehilangan induknya. Tapi itu lebih dari cukup membuat jinlintai jatuh dari langit, meskipun masih berada di tingkat tertinggi.

Lan xichen membaringkan jiangcheng di tempat tidurnya dan tabib memeriksanya, wei wuxian juga sedikit terluka saat pertempuran namun lukanya tidak parah.

"Jiang zongzhu tidak memiliki masalah lain, dia hanya kehabisan energi. Biarkan dia istirahat untuk malam ini" tabib chen.

Lan xichen menghela nafas, dia menyeka wajah jiangcheng yang kotor. Jiangcheng tersadar dan menatap lan xichen, dia bertanya-tanya apakah lan xichen telah mengingatnya ?

"Biarkan zewujun menemani a cheng, lan zhan .. ayo kita juga beristirahat" wei wuxian.

Lan wangji mengangguk , mereka meninggalkan lan xichen di kamar jiangcheng seorang diri. Lan xichen membawa jiangcheng ke kamar mandi, disana telah tersedia air hangat yang di bawakan para pelayan mengetahui bahwa pemimpinnya telah kembali. Lan xichen membuka seluruh baju jiangcheng dan juga dirinya. Mereka berdua masuk ke dalam bak mandi yang besar itu.

"Wanyin.." lan xichen.

"Hmmm?" Jiangcheng.

"Maafkan aku.." lan xichen menyembunyikan wajahnya di pundak jiangcheng.

"Lupakanlah .." jiangcheng memejamkan matanya dan bersandar pada lan xichen ".. aku tahu kau tidak pernah ingin melupakannya dengan sengaja"

Jiangcheng berbalik untuk bisa memeluk lan xichen "aku tidak menyalahkanmu, sekarang kau sudah mengingatnya. Jangan melupakanku lagi"

"Kemarilah , aku akan membersihkan wajahmu" lan xichen.

Lan xichen mengusapkan air pada wajah jiangcheng dan membersihkannya dari kotoran, lan xichen mencium jiangcheng lembut dan penuh perhatian.

.

Keesokan harinya wei wuxian duduk untuk sarapan dengan lan wangji, ketika dia makan sesuap nasi dan daging wei wuxian merasa mual dan tidak nafsu makan. Lan wangji selalu membuatkan makanan yang membuat wei wuxian selera namun selalu berakhir wei wuxian tidak memakannya.

Di luar terdengar keributan, saat lan wangji ingin memeriksanya tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan jiang yanli yang menerobos masuk.

"A xian .." jiang yanli.

"Shijie..." wei wuxian berdiri, menghampiri jiang yanli dan memeluknya.

"A xian, kau kembali..." jiang yanli.

"Shijie, aku pulang" wei wuxian.

Lan wangji tersenyum, pergi keluar dan menutup pintu. Dia menghampiri aula dimana jin zixuan berada disana , namun wajah jiangcheng terlihat sangat sedih. Ternyata huainan mati dalam misinya, dia mati ketika hendak menyelamatkan zhang shilin.

Zhang shilin merasa bersalah dia berlutut di hadapan jiangcheng. Jika bukan karena dirinya yang ceroboh, huainan tidak akan mati.

"Jiang zongzhu itu bukan salah zhang shilin, dia hanya melindungiku tapi paman huainan malah melindungi kami" lan jingyi.

"Sudahlah .. huainan sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Dia mati sebagai orang yang hebat, persiapkan pemakaman yang layak untuknya" jiangcheng.

Lan xichen sangat tahu jika jiangcheng sangat sedih dengan kematian huainan, dia merangkul jiangcheng untuk menenangkannya.

to FIX MY BROKEN PATHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang