Prolog.

3.1K 272 56
                                    

Teriakan orang-orang begitu bergemuruh. Sorakan itu mereka lontarkan pada satu orang yang kini sedang bernyanyi dengan merdunya.

Sosok itu Lee Haechan, idol yang baru debut beberapa tahun ini sudah mendapatkan begitu banyak cinta dari banyak orang. Tua maupun muda, kecil atau dewasa pun begitu menyukai pria kelahiran Juni tersebut.

"I Love You~" lirik tersebut menjadi penutup dari lagunya yang berjudul secret. Suara gemuruh para pecinta Lee Haechan ini semakin keras, si manis diatas panggung sana begitu puas akan apa yang sudah ia dapatkan.

"Gomawo! Aku mencintai kalian, sunshine!" Ujarnya memakai microphone. Sunshine, begitulah Haechan memanggil para fansnya.

Haechan turun panggung setelah diberi aba-aba. Ini memang bukan konsernya, melainkan konser akhir tahun yang diselenggarakan salah satu stasiun TV.

"Kerja bagus Haechan! Woah, kau membuat konser ini seperti konsermu sendiri!" Pekik manager Haechan, Key.

Yang dipuji hanya tertawa. Sosoknya benar-benar anggun, namun sikap ceria dan cerah seperti matahari tidak luput dari dirinya. "Terimakasih juga sudah bekerja keras, Key."

"Bukan masalah, ayo kita pulang. Seseorang pasti sudah menunggumu diluar."

Haechan menepuk dahinya pelan, melupakan sosok kesayangannya yang mungkin sedang menunggu dirinya di dinginnya suhu luar akibat musim dingin yang sudah datang.

"Tapi ini belum penutupan, tapi dia pasti menungguku." Haechan dilema sekarang, jika ia pulang duluan pasti fansnya khawatir.

"Kau benar Haechannie, aku juga bingung." Ketika keduanya sedang berfikir sembari berjalan menuju ruangan khusus yang ditempati Haechan, ponsel pria manis itu berbunyi.

"Halo? Hyung dimana?"

"..."

"Mungkin para fansku akan bertanya keberadaan ku nanti."

"..."

"Baiklah kalau begitu, aku akan keluar."

Sambungan telepon terputus, Key yang ada disamping Haechan mendengus, pasti seseorang itu menggunakan kekuasaannya untuk membuat Haechan pulang cepat.

"Apa yang dia lakukan sekarang?" Tanya Key malas.

Helaan nafas terdengar, Haechan menjawab sembari merapihkan barang pribadinya. "Dia akan mencabut saham stasiun Tv ini jika aku tidak pulang cepat."

"Astaga, dia benar-benar menakutkan. Aku saja hampir jengah dia selalu bermain-main dengan saham, Lee!"

Haechan yang mendengar gerutuan Key hanya terkekeh. "Kau ini, ingat dulu kau adalah salah satu wanita yang pernah mencintai dia."

"Ya! Tapi sekarang kan sudah seutuhnya menjadi milikmu, Lee Haechan. Oh, atau ku sebut Jung Haechan?" Goda Key sembari menepuk pundak sang artis.

"Hey! Jangan terlalu keras Key, kau bisa membuat satu studio tahu!"

Yang ditegur hanya terkekeh tanpa merasa bersalah. "Sudah-sudah, maafkan aku. Ayo, pasti dia sudah ada diluar sana dengan Chenle."

Mendengar satu nama itu, mata Bambi Haechan langsung lebih bersinar. "Ayo Key! Astaga, my baby!"

Haechan langsung keluar, meninggalkan Key yang sedang menggeleng tanda heran pada artis yang diurusnya. Kadang bersikap anggun, namun juga senang berlebihan! Untung Lee Haechan selalu lucu.



















Tbc.
Eummm. Gimana ya jawabnya hehehe.
Aku bawa baru lagi
See u!
Lanjut gak nieh??

Backstreet (Jaehyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang