04.

1.3K 160 6
                                    

Happy reading.
Maaf buat typonya.



















Hari-hari berlalu begitu lama menurut Haechan. Hari ni hari Minggu, dirinya libur sebenarnya. Ingin pulang ke rumah dan menemui anaknya. Sejak bertemu dengan staff yang menggosipkan dirinya dan Eunwoo beberapa hari yang lalu, berita datingnya semakin membesar.

Apalagi shipper-shipper yang gencar membuat cocokologi tentangnya. Hanya karena memakai pakaian yang sama dengan brand yang sama, juga postingan instagramnya yang dicocok-cocokkan.

Hey, padahal dirinya baru saja mempunyai Instagram karena bosan, tetapi sepertinya harusnya dirinya tidak membuat Instagram dan membiarkan kebosanan menggerogoti nya.

Jaehyun juga sulit dihubungi beberapa hari ini, terakhir bilang ada rapat di Busan, dan Chenle berada dirumah orangtuanya, tetapi Jaehyun tidak pernah hilang kabar seperti ini.

Karena ia mendapat libur satu hari, ia memutuskan untuk pulang saja. Ia membuka pintu rumah, dan mendapati rumah yang kosong dan sunyi. Wajar, ini jam kerja dan Jaehyun pasti masih berada di kantor.

Menyimpan sepatu, menggantung mantel dan mencuci tangan. Haechan pergi ke kamarnya lalu merebahkan diri sebentar, ia benar-benar sangat lelah. Comeback kali ini begitu menguras tenaga karena kali ini dirinya menari. Biasanya ia hanya bernyanyi dan bergerak sedikit.

"Jaehyun Hyung pasti marah." Dirinya bukan satu dua tahun tinggal bersama Jaehyun, ia tentu saja tahu apa yang akan Jaehyun lakukan jika marah, menitipkan Chenle dan menerima rapat di luar kota.

Huft, ia juga ingin kok berhenti. Tapi sungguh, dirinya masih ingin menyanyi dengan dikelilingi banyak orang yang mencintainya, mereka adalah salah satu alasan Haechan tersenyum selain suami dan anaknya.

Tidak sadar pria manis itu tertidur, dengan hanya merebahkan dirinya saja, menandakan jika pria itu benar-benar kelelahan.

Sementara itu, Jaehyun kini tengah menyimpan pulpen ditelinganya, menyilang kan kakinya dan memutarkan kursi yang ia duduki. Ia banyak fikiran sekarang ini.

Ayahnya memang sudah berkata jika Haechan dan Eunwoo tidak benar-benar kencan, tentu ia percaya itu. Tapi ia benci, ia benci saat agensi naungan Cha Eunwoo itu seolah membenarkan ucapan media!

Hey, bahkan ia sudah mencari tahu banyak hal tentang Cha Eunwoo layaknya paparazi! Eunwoo itu seorang submisif dengan Moonbin yang menjadi dominan nya. Kenapa ia tahu? Karena Moonbin seorang pengusaha sama seperti dirinya dan kebetulan rekan kerja.

Tapi sungguh ia tidak bisa berhenti berfikir, sampai-sampai Taeyong terkekeh melihat Jaehyun. "Apa kau masih tidak memberi kabar pada Haechan?"

Jaehyun menggeleng. "Aku berbohong, aku tidak benar-benar pergi ke Busan. Sungguh, aku masih marah pada media sialan itu."

"Marahlah pada media, bukan istrimu bung! Kau tahu, aku rasa kalian itu adalah orang tua paling egois." Jaehyun mengernyit. "Maksudmu? Aku dan Haechan?"

Taeyong mengangguk membenarkan. "Anak usia 4 tahun yang kesepian, saat umurnya satu tahun sudah ditinggal ibunya bekerja, ayah yang sibuk. Kau tidak memikirkan bagaimana anakmu Jae? Dia kesepian, meskipun dia tidak pernah berbicara seperti itu."

Jaehyun menoleh pada Taeyong. "Lalu aku harus bagaimana? Ini tuntutan, aku bekerja Haechan juga selalu ingin mengikuti permintaan nya."

"Aku tahu, aku paham. Tapi sekali saja coba egois pada diri sendiri, jangan terlalu diikuti. Aku tidak menyuruh Haechan untuk berhenti seperti Ten, tapi kalian berdua sudah dewasa dan tentu tahu apa yang baik dan buruk untuk Chenle."

Laki-laki Jung tersebut menghela napas. "Kau benar Hyung. Aku benar-benar ayah yang gagal."

|BACKSTREET|

Haechan terbangun karena merasakan seseorang yang ia yakini suaminya menciumi pipinya berulang kali. Haechan mengerjap, lalu membuka matanya dan benar. Disana Jaehyun sedang duduk dan tersenyum padanya.

"Selamat malam Bear, aku tidak tahu jika kau pulang." Tanpa menjawab Haechan langsung masuk kedalam pelukan Jaehyun, dirinya benar-benar rindu Jaehyun!

"Aku merindukanmu Hyung, kenapa kau tidak mengabariku? Apa kau marah? Apa aku berbuat salah hingga kau marah? Kenapa Chenle dititipkan, hiks Hyung maafkan aku!"

Sungguh, Jaehyun benar-benar benci Haechan yang menangis, dan semua tangisan ini karenanya. "Maaf, Hyung benar-benar minta maaf sayang. Hyung marah, Hyung cemburu tapi aku rasa aku terlalu kekanakan hingga Chenle aku abaikan beberapa hari ini."

"Apa kita adalah orang tua yang gagal Hyung?, Apa aku ibu yang buruk? Aku istri yang buruk juga untukmu, aku tidak pantas mendapatkan kalian." Telah datang, Haechan dengan pikiran buruknya.

"No, kau istri dan ibu yang baik. Aku akui kita orangtua yang gagal untuk Chenle, tapi kau yang terbaik, paham? Besok kita jemput Chenle, besok masih liburkan?"

"Ada satu lagi penampilan musik, lalu comeback ku selesai. Kita harus menghabiskan banyak waktu bersama Chenle kan Hyung?"

"Tentu sayang, tentu. Maafkan aku bukan ayah dan suami yang baik, ya? Aku terlalu marah dan cemburu, aku tidak bisa mengendalikannya saat artikel tentangmu keluar."

"Tidak kau yang terbaik sayang." Semua selesai, kesalahpahaman, rasa egois, tangis berakhir!

Pagi harinya, Chenle dijemput oleh Haechan dan Jaehyun. Acara musik Haechan dibatalkan karena salah satu alasan dan entah kenapa Haechan bersyukur dengan kenyataan itu. Ia merasa jika Tuhan memang menghendaki nya untuk bertemu dengan anaknya.

"Haechan sayang, masuklah. Mom benar-benar terkesan dengan album mu yang baru." Sapa Yoona saat Haechan memasuki mansion besar orangtuanya.

"Terimakasih mom, ngomong-ngomong dimana Chenle?"

"Dia ada dikamar, katanya sedang malas sekolah. Jadi Daddy mu membiarkan Chenle."

"Tidak apa, lagipula dia akan stress jika harus sekolah terus menerus." Kata Haechan menjawab, sementara Jaehyun hanya tersenyum.

"Kami harus ke kamar Chenle ma, banyak yang ingin kami lakukan setelah Haechan menyelesaikan comeback nya." Ujar Jaehyun, Yoona tersenyum ia mengerti apa maksud Jaehyun. Tentu memiliki seorang pendamping hidup yang terjun di dunia entertainment sulit mendapatkan waktu.

"Tentu sayang, sana naik. Chenle beberapa hari ini juga agak murung." Haechan dan Jaehyun saling berpandangan, dengan pandangan Haechan yang sarat akan kekhawatiran."

"Semua akan baik-baik saja sayang."























Tbc.

Backstreet (Jaehyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang