05.

1.3K 167 10
                                    

Happy reading.
Maaf buat typonya.























Haechan dan Jaehyun langsung menaiki lantai kamar yang memang khusus disediakan untuk Chenle. Mansion ini besar, tentu saja memiliki ruangan yang banyak dan tidak tertempati semuanya.

Jaehyun membuka pintu tersebut, dan nampak anaknya tengah bermain dengan boneka lumba-lumba ditangan kanan, dan boneka beruang ditangan kiri.

"Daddy!" Chenle berlari dan memeluk kaki Jaehyun, melewati Haechan begitu saja. "Sayang, kenapa tidak peluk mommy?"

"Mommy jahat, Chenle menunggu lama sekali." Haechan meneteskan air matanya langsung. "Maafkan mommy sayang, mommy hanya-"

"Membelikan Chenle gummy! Chenle bosan mendengar perkataan mommy, Chenle juga ingin memiliki mommy yang diam dirumah, selalu ada saat Chenle bangun dan tidur hiks! Chenle lelah di hina tidak punya mommy!"

"Jung Chenle! Kenapa perkataan mu tidak sopan seperti itu!"

"Hyung jangan marahi Chenle!"

"Tapi bear dia sangat kasar padamu!" Haechan menggeleng. "Sayang, maafkan mommy. Kau tau cita-cita kan? Keinginan yang ingin kau dapat saat dewasa. Dan cita-cita mommy adalah menyanyi, dan sekarang mommy sudah mendapatkan nya."

"Awalnya mommy ingin berhenti saat Chenle berusia 5 tahun, tapi karena keinginan anak mommy sekarang, kenapa tidak? Mommy akan turuti."

"Asalkan Chenle tidak lagi marah pada mommy. Tapi mom mohon berikan mom waktu ya sayang, semuanya tidak bisa berakhir dengan cepat. Dan soal yang menghinamu, mom akan jewer telinganya hingga putus."

Ucapan Haechan panjang, namun Chenle masih tetap total diam. "Apa mommy bersungguh-sungguh?"

Haechan mengangguk. "Tentu, mom ingin keinginan Chenle terkabul. Maafkan mommy ya sayang, jadi apa sekarang mom bisa mendapatkan sebuah pelukan?" Chenle tersenyum lalu memeluk sang ibu erat, Haechan membalas pelukan itu tidak kalah eratnya.

"Chenle rindu, maafkan Chenle berbahasa kasar tadi mom, Daddy maafkan Chenle juga."

"Jangan diulangi lagi ya. Sekarang Daddy dan mommy kesini untuk menjemput Chenle, kita pergi ke taman bermain mau?"

"Mau!" Pelukan pun terlepas, Chenle melompat-lompat karena senang, akhirnya keinginannya untuk pergi ke taman bermain terwujud!

"Ayo kita bereskan barang-barang Chenle, lalu pakai mantelnya. Kita langsung jalan-jalan!"

"Lesgo mom!" Haechan terkekeh, lalu menuntun untuk Chenle pergi ke arah walk in closet. Jaehyun yang melihat anak dan istrinya seperti itu tentu total senang, ia harap ia selalu melihat pemandangan itu setiap hari disisa hidupnya.

|BACKSTREET|

Keluarga kecil itu benar-benar pergi ke taman bermain. Dengan memakai mantel dan masker karena memang cuaca masih agak dingin hawanya. Ketiganya memakai masker memang sudah terbiasa, semuanya harus tertutup dan terus siaga.

"Mom, nanti Chenle ingin membeli permen kapas, membeli pop corn, membeli bando Mickey!" Haechan terkekeh. "Baiklah, tapi Chenle kan manis, memakai bando Minnie saja bagaimana?"

"Tidak mau! Chenle itu macho seperti Daddy, yang harusnya memakai Minnie itu kan mommy. Benarkan dad?!"

Jaehyun yang sedang menyetir menoleh lalu tertawa. "Kau benar sayang, mommy harus memakai bando Minnie." Haechan cemberut. "Ish, mommy juga laki-laki seperti kalian jika kalian lupa."

Ayah dan anak itu malah terkekeh, membuat Haechan kesal adalah salah satu hobi mereka. Mobil yang dikendarai Jaehyun pun terparkir rapi setelah sampai, taman bermain kali ini tidak terlalu ramai karena memang bukan akhir pekan, dan Haechan mensyukuri hal tersebut.

"Woahhh, mom lihat kincir angin itu besar sekali!" Pekik Chenle khas anak kecil yang kagum akan hal baru yang ia lihat. Haechan tersenyum dibalik maskernya laku mengusap rambut halus anaknya.

Keluarga kecil itu berjalan, membeli tiket masuk lalu masuk menuju taman bermain terbesar di Korea Selatan itu. Banyak anak-anak dibawah umur Chenle juga yang bermain, tentu saja dengan gandengan orang tua mereka.

Dan untuk pertama kalinya pula, Jung Chenle merasa hidupnya begitu sempurna karena akhirnya ia bisa menyombongkan pada dunia, jika ayah dan ibunya kini menggandeng tangan kecilnya.

Ketiga orang itu mulai masuk ke wahana-wahana yang ramah anak tentunya, Chenle benar-benar tertawa dengan lepas, seolah lupa jika ia tadi berbicara benci pada Haechan.

Di sana Haechan tengah mengendarai mobil mini dengan Chenle, anak itu memekik kesenangan. Jaehyun mengabadikan momen istri dan anaknya tersebut. Ia tidak menemani karena batasnya hanya bisa dua orang.

"Tuan Jung?" Sapa seseorang yang mungkin Jaehyun kenal akhir-akhir ini, Moonbin.

Jaehyun menoleh. "Ah Moonbin-ssi, senang bertemu denganmu disini."

Moonbin tersenyum. "Aku tidak menyangka bisa bertemu dengan mu disini. Aku dengan kekasihku tengah bermain mobil disini." Jaehyun hanya mengangguk menanggapi, kembali mengambil potret Haechan dan Chenle.

"Apa kita bisa bicara setelah ini? Sekalian makan siang, sepertinya kita harus meluruskan sesuatu bukan Moonbin-ssi?" Ujar Jaehyun yang Moonbin mengerti kemana arahnya.

Dan benar saja, kini 4 orang dewasa dengan satu anak-anak tengah duduk bersama disalah satu restoran yang berada ditaman bermain itu. Eunwoo sebenarnya bingung, tapi saat melihat Haechan dengan seorang pria dominan, ia tahu jika sepertinya ada yang harus diluruskan.

"Ekhem, apa kita akan berdiam diri saja?" Ucap Haechan memecah keheningan, Moonbin berdehem. "Begini, aku minta maaf karena agensi yang menaungi Eunwoo membuat pernyataan dengan dalih jika Eunwoo dan Haechan benar-benar berkencan."

"Benar, aku minta maaf Haechan-ssi. Aku submisif sama seperti mu, akan sangat aneh jika aku menjadi dominan untukmu." Eunwoo tersenyum.

Haechan mengangguk. "Ah tidak apa-apa, aku senang jika kalian yang meminta maaf langsung. Lagipula menurutku tidak ada yang salah, semuanya serba salah menurut ku." Jaehyun juga ikut mengangguk setuju, ia merasa malu juga karena cemburu pada pria yang sama-sama submisif.

"Apa rumor kau akan berhenti benar, eunwoo-ssi?" Tanya Haechan agak sungkan, mengingat ini adalah pertanyaan yang agak sensitif.

Eunwoo tersenyum. "Benar, aku sudah tidak ingin menjadi idol. Aku butuh kehidupan seperti biasanya orang Haechan-ssi. Aku juga ingin memiliki anak seperti mu." Jawab Eunwoo.

Lalu semuanya menatap Chenle serentak, anak itu tengah memakan gummy yang Eunwoo beri tadi sebelum masuk. "Aish lucunya, aku ingin satu seperti Chenle!" Pekik pria bermarga Cha itu.

Haechan tersenyum tipis. "Semoga keputusan mu itu yang terbaik ya Eunwoo-ssi! Aku dan suamiku turut bahagia." Lalu setelahnya semua orang itu makan karena sudah kelaparan.

Moonbin dan Jaehyun yang membicarakan tentang perusahaan serta Haechan dan Eunwoo yang berbicara tentang masalah hubungan percintaan, lebih tepatnya Eunwoo berguru pada Haechan.

Sementara Chenle? Anak manis itu hanya menyimak saja dengan muka belepotan saus tomat, lucu sekali!






Tbc.

Backstreet (Jaehyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang