Formula Of Love [√]

Scientist

===========================

~ § Formula Of Love § ~

===========================

"It's a wrap!" Teriak sang sutradara.

Sontak seluruh member membungkukkan badannya sebagai bentuk hormat kepada para staff yang sudah bekerja keras untuk comeback mereka kali ini. Ya setelah sekian lama mereka hiatus, kini saatnya Twice kembali bersinar dengan lagu-lagunya yang memikat perhatian.

"Terimakasih banyak atas kerjasama kalian!" Seru member Twice yang dibalas senyuman hangat dari para staf.

Kesembilan gadis itu mulai menetapkan langkah menuju ruang make up, beberapa dari mereka ada yang bercanda gurau sembari menunggu giliran menghapus riasan diwajah cantik mereka. Berbeda dengan Nayeon, Momo, dan Jihyo, mereka terduduk dikursi sembari memperhatikan riasan wajah mereka yang mulai pudar.

"Wajah unnie masih terlihat cantik tanpa riasan. Iri sekali!" Keluh Chaeyoung yang berdiri dibelakang Nayeon.

"Heol! Tentu saja!" Ujar sang member tertua yang dihadiahi dengusan oleh Jeongyeon.

Nayeon sontak menoleh kearah Jeongyeon yang duduk tak jauh dari dirinya. Ia menatap tajam gadis berambut pendek itu untuk mengantarkan hawa mencekam, namun sepertinya Jeongyeon tidak terpengaruh oleh ancaman jarak jauh Nayeon.

"Percuma cantik, tapi perawan tua!" Seru Jeongyeon sembari menjulurkan lidahnya.

"Yak! Apa kau bilang?!" Kesal Nayeon sembari beranjak menghampiri Jeongyeon.

"E-eh? Riasannya belum selesai dihapus!" Seru staf yang bertugas menghapus riasan Nayeon.

Member lain hanya bisa menatap malas kearah kedua member tertua itu. Rasanya tidak ada hari tanpa perdebatan mereka. Bahkan sang leader Jihyo sudah malas menegur kedua unnienya itu, sifat kekanak-kanakan mereka tidak akan pernah lepas dari diri mereka.

Bosan menonton drama yang diciptakan unnienya, Tzuyu lebih memilih untuk duduk disebelah Momo yang sedang memakan kripik kesayangannya itu, gadis itu baru saja menyelesaikan acara menghapus riasan wajahnya. Tangannya sontak ikut mengambil cemilan Momo yang dibalas tatapan tajam gadis berponi itu, namun Tzuyu menghiraukannya, yang penting perutnya terisi.

Tak jauh dari mereka ada Mina yang tak henti-hentinya mendengus kesal ketika gadis bernama Sana terus memeluknya. Walau sudah berontak sekeras apapun, Sana tetap tidak melepas pelukannya, alhasil Mina pasrah dan memilih untuk memainkan ponselnya, menghiraukan Sana yang masih menatapnya genit.

Chaeyoung mengedarkan pandangannya, mencari tempat untuk dirinya duduk. Senyuman tercipta kala ia melihat sisi sebelah Dahyun yang kosong tak terisi. Langkah penuh semangat ia tetapkan, tangannya bergerak untuk memeluk Dahyun secara tiba-tiba, pastinya mengejutkan gadis berkulit putih itu.

"Unnie!!" Seru Chaeyoung manja sembari mendusel dalam pelukan Dahyun.

Dahyun hanya bisa terkekeh sembari mengelus surai Chaeyoung untuk menyalurkan kasih sayangnya. Ponsel yang sedari tadi ia mainkan segera ia masukkan kantung, mengundang rasa curiga gadis harimau itu.

"Ada apa? Kenapa ponselnya disembunyikan?" Tanya Chaeyoung sembari berusaha mengambil ponsel Dahyun.

Dengan pertahanan yang ketat, Dahyun berhasil mengamankan ponselnya dari jangkauan harimau. Chaeyoung hanya bisa mengerucutkan bibirnya ketika usahanya tak membuahkan hasil.