1. Jalanan Malam

39 10 7
                                    

-
-
-
-

Plakkk....
Sebuah tamparan keras dilayangkan kepada pemuda itu...
" KAMU BUAT ULAH APA LAGI HAH?!! MAU SAMPAI KAPAN KAMU JADI ANAK PEMBANGKANG?!! PAPA SUDAH MENYEKOLAHKANMU AGAR KAMU MENJADI ANAK YANG BAIK DAN TAHU ATURAN. KENAPA KAMU SELALU SAJA MEMBUAT ULAH DASAR BERANDAL!!! " Bentak lelaki paruh baya tersebut.

" Sudah mas, kasihan Juan. Kita bicarakan baik-baik saja oke? ". Ucap wanita paruh baya tersebut berusaha menenangkan.

" Tutup mulutmu. Aku tak butuh dikasihani." Balas pemuda itu dengan ketus.

Plakkk.... Satu tamparan kembali dilayangkan kepada Juan.
" DASAR ANAK SIALAN !! BAGAIMANA KAU BERBICARA BEGITU PADA IBUMU HAH?!!! " Bentak pria paruh baya itu, ya itu adalah ayah Juan.

" Sudahlah mas, Juan masih perlu waktu untuk menerimaku sebagai Ibunya...". Ucap wanita yang berstatus sebagai ibu tiri Juan sambil terisak.

" Berhentilah mengatakan hal yang tidak mungkin. ". Saut Juan kesal, dan pergi meninggalkan ruang keluarga yang sesak itu.

" KAU!!! " Hampir saja ayah Juan ingin mengejar namun ditahan oleh Istrinya.

Braakkk... Suara bantingan pintu ketika Juan keluar ruangan. Saat ini Juan hanya ingin pergi entah kemana pun tempatnya asalkan bukan dirumah yang mewah namun terasa sesak itu.

Juan menyalakan motornya dan pergi menjauh dari rumah menyesakkan itu. Hanya berbekal uang seadanya ia menyusuri jalanan malam di kota Jakarta tanpa arah tujuan yang jelas, saat ini ia hanya butuh ketenangan dan ketenangan itu hanya dapat dirasakan jika ia jauh dari keluarganya itu. Sudah berulangkali Juan mencoba untuk kabur, namun sialnya kekuasaan ayahnya terlalu kuat hingga ia selalu bisa menemukan Juan kembali. Juan benci diseret secara paksa seperti binatang, dikurung dalam ruangan dan dipaksa menuruti apa yang ayahnya inginkan.
Juan juga benci pada dirinya sendiri yang belum cukup kuat untuk melawan ayahnya.

~ ~ ~ • • • ~ ~ ~

Malam semakin larut....
Sudah 3 jam Juan berkeliling menyusuri jalanan kota Jakarta yang dingin dan sunyi. ia sudah sangat lelah, hingga akhirnya ia berhenti disebuah taman yang sudah sepi. Juan membaringkan tubuhnya yang sudah lelah sembari memejamkan matanya yang mulai mengantuk.
Namun tiba-tiba seseorang mendekat padanya.... Perlahan.... Iya menepuk pundak Juan. Juan pun terbangun, begitu membuka mata, ia dikejutkan dengan sosok yang dihadapannya

" ANJINK... SETAN!!! " Refleks Juan melayangkan pukulan pada sosok tersebut.

" AAWW JUANCOK SETAN MATAMU!! " . Yah pemuda itu sontak berteriak karena kesakitan.

" Anjir. Sean lu gapapa kan? ". Tanya Juan khawatir karena ternyata yang ia pukul adalah sahabatnya, Sean.

" Matamu gapapa. Sakit banget njir ". Kesal Sean.

" Ya maap, lagian lu maen nongol aja kek setan ya gw kaget lah njir ". Balas Juan merasa bersalah.

" Lah btw lu ngapain kesini malem-malem? Mau begal ya lu? ". Tanya Juan penasaran.

" Anjir Lo ngajak gelud?!!! ". Kesal Sean

" Wuiiss santaii pren. Jadi ngapain kesini tengah malem gini? ". Juan mode ngeselin:)

" Nih beli nasi goreng. Laper banget gw, belom sempet belanja jadi terpaksa keluar beli makan. Lah lu sendiri ngapain tiduran disini? Rumah lu kan meVvaah maksimal malah tidur ditaman, mendadak miskqwin ya lu?.heran gw. " Jelas Sean.

My Secret | YJWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang