PROLOG

939 68 11
                                    

Annyeong!

Akhirnya, Nana buat cerita untuk kapal Yoonmin lagi. Semoga yang kali ini, bisa lebih efektif dalam update setiap partnya, ne?

Attention⚠️
Area 🔞
Mature Content
Lapak Bxb (Homophobic, dimohon menjauh saja)
Violence; Mental Health; Romance; Sexuality
Min Yoongi | DOM
x
Park Jimin | SUB

Setiap bagian cerita yang terkandung itu murni hak milik penulis, imajinasi yang tertulis hanya sebagai pemanis dalam sebuah karya. Tak ada niat atau maksud untuk menyinggung pihak manapun, penulis hanya menulis saja tanpa menyangkut pautkan kehidupan nyata karakter.

Jadi, bagi untuk para HOMOPHOBIC dan sosok yang masih DI BAWAH UMUR tolong kembali ke lapak kalian masing-masing dan jauhi saja laman ini.

▪️◾◾▪️

Lelaki bersurai coklat itu tak tau, kesalahan apa yang di lakukannya pada masa lalu hingga membuat Jimin menghadapi masalah dunia sendirian.

Meski di sekelilingnya berdiri orang-orang baik, tapi tekanan beban yang di terima hanya tertuju padanya.

Padahal setiap kali membuka mata di pagi hari, Jimin selalu berharap di berikan hari yang berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun.

Di Minggu pagi ini, cuacanya masih sejuk menyegarkan hidung. Hujan semalam masih meninggalkan jejak, sebab jalanan masih basah bahkan rintik air terkadang masih menetes dari dedaunan pohon.

Jimin berjalan sembari mengusap kedua bahu karena dingin menerpa kulitnya. Bibir tebal berwarna merah ceri itu bergerak lincah merutuki sifatnya yang pelupa.

Akibat, terlalu fokus untuk menghangatkan tubuh, Jimin tak memperhatikan langkahnya ketika menaiki tangga untuk sampai di sebuah lapangan dekat taman.

"Hati-hati."

Jimin bisa merasakan sebuah tangan besar menyentuh bahunya dan meremasnya pelan.

"Perhatikan langkahmu."

Suara raspy itu masuk ke dalam gendang telinga Jimin, bahkan dia belum sempat mengucap terima kasih karena orang tersebut sudah melenggang pergi.

Seperti biasa, Jimin akan datang ke lapangan yang sudah tak terpakai itu setiap Minggu pagi hanya untuk menenangkan diri dengan cara melamun.

Tak lama, tapi cukup untuk membuat Jimin merasa tenang karena setelahnya dia akan datang ke sebuah cafe minimalis milik Namjoon.

"Selamat pagi, Jimin!" sapa lelaki berlesung pipi itu saat Jimin masuk ke dalam cafe. "Bagaimana harimu di pagi ini?"

Eye smile Jimin terlihat, lalu dia duduk di kursi pantry memperhatikan Namjoon sedang mengelap meja. "Selamat pagi, Hyung. Taehyung belum datang?"

"Semalam dia menginap dan sekarang susah sekali di bangunkan." Namjoon berdiri tegak, menyimpan kain lap ke belakang, lalu kembali lagi ke hadapan Jimin dengan tangan yang memegang kacamata. "Apa kau bisa membantuku?"

Jimin mengangguk. "Akan aku bangunkan alien itu."

Namjoon tersenyum senang melihat Jimin masuk ke dalam pintu karyawan untuk ke lantai dua membangunkan Taehyung.

My (Bad) LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang