~Alden Leon.

120 28 0
                                    

Seorang pengusaha sukses, tapi kesuksesannya berkat bantuan dari sahabatnya yang telah meninggal sejak tujuh tahun yang lalu.

~Author.

Drttt.. Drtttt

Bunyi hp milik seorang pria yang sekarang sedang makan disebuah kantin rs.

Lalu ia melihat siapa yang menelepon nya, dan ia melihat sebuah tulisan yang bertuliskan Ayah. Lalu ia mengangkat teleponnya.

"Halo yah? Ada apa?" Tanya pria itu.

"..."

"Hah? Ayah mau pulang kesini? Tapi kan yah aku masih tinggal dirumah nya Fajri, dan mana mukin ayah juga tinggal disana kan".

"..."

"Hah? Ayah beli rumah dijakarta? Dan mau netap disini? Ayah yakin? Terus perusahaan ayah yang diluar negri gimana?".

"..."

"Yaudah terserah ayah kalau gitu, nanti aku akan jemput ayah dibandara aku mau siap-siap dulu" ucap nya. Lalu sambungan telepon pun terputus.

Ia bergegas untuk ke kamar inap Fajri dan ia akan bersiap-siap menjemput ayah nya ke bandara.

Beberapa menit kemudian Gilang sudah sampai dibandara dan ia sedang menunggu sang ayah. Tak lama kemudian seorang pria paruh baya datang membawa koper dan oleh-oleh.

"Nak" ucap Al.

"Ayah" ucap Gilang lalu memeluk Al dan Al juga membalas pelukannya. Setelah berpelukan mereka pun berjalan sambil berbincang-bincang.

Dan ada dimana Gilang merasa mood nya tidak bagus lagi, karena ayah nya selalu membahas tentang perjodohan itu.

"Nak, nanti malem kamu siap-siap ya" ucap Al.

"Siap-siap kemana yah?" Jawab Gilang.

"Nanti malem kamu ayah ajak dinner sama istri dari sahabat ayah dulu, dan kamu mau ayah kenalin ke putri nya" jelas Al.

"Aku ga bisa yah, nanti aku harus jaga Fajri dirumah sakit" ucap nya. Sebenar nya Gilang tak mau mengecewakan ayah nya, tapi mau bagaimana lagi ia tak mau dijodohkan.

"Lagian kan ada Farhan, terus juga masih ada yang lain. Kan kemarin kamu udah jaga kan nak, jadi sekarang kamu habisin waktu dulu sama ayah" ucap Al.

"Bukan nya gitu yah, tapi Gilang ngga enak aja kalau harus ninggalin Fajri-" ucapan Gilang teruputus karena langsung disaut oleh perkataan ayah nya.

"Jadi, kamu lebih ngga enakkan sama temen kamu sendiri dibanding ayah? Gitu? Yaudah fine!" Ucap Al langsung meninggal kan Gilang.

"Huhh, gini nih kalau punya ayah yang kemauannya harus diturutin" ucap Gilang lalu ia mengejar Al.

"Oke! Gilang mau ikut ayah nanti" ucap Gilang terpaksa.

"Yaudah, nanti siap-siap ya nak. Nanti ayah jemput dirumah nya Fajri jam 19:00 ya, dan kamu jangan lupa kirim alamat rumah Fajri" jawab Al dengan senyuman lebar.

"Ngga usah dirumah nya Fajri, langsung aja dirs yah. Soalnya ini aku langsung ke rs, ayah bisa kan ke rumah yang ayah tempati?" Tanya Gilang.

"Iya, yaudah ayah duluan sampai ketemu nanti nak" ucap Al lalu ia meninggalkan Gilang.

"Hm" ucap Gilang singkat

'Huhh, kenapa harus aku yang dijodohkan? Jika gadis itu lebih muda dari ku bagaimana? Dan apa mukin gadis itu akan menerima perjodohan ini?'

Lantas? | Fajri Un1ty ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang