Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dandelion
Gemuruh musik yang terlampau keras, bau alkohol menyeruak, serta hirup pikuk manusia yang berjoget tak beraturan, sungguh pemandangan yang mulai terbiasa bagi kim jisoo, entah sudah berapa jam dia ditempat itu, meratapi nasib nya yang harus tinggal dirumah mewah seorang diri, lebih tepatnya bersama para ART nya, jiso bosan dan tanpa adanya sahabat ataupun teman dekat membuat dirinya nelangsa.
Hanya karena kedua orang tuanya bercerai sejak satu minggu Dan sama sekali tidak memperdulikan keberadaan jiso. ibunya pergi bersama selingkuhannya sedangkan ayahnya sibuk dengan urusan pekerjaanya Di luar negeri, jiso yang pendiam Dan tak pernah mengunjungi club malam pun nampaknya memberanikan diri mencoba hal baru, hanya duduk Dan minum minuman dengan kadar alkohol rendah, walaupun disini Ramai, agaknya pikiran Dan hati jiso masih dilanda kekosongan.
Duduk termenung didepan meja bar, Dengan mini dres yang terpasang ketat dibadan gadis berusia sembilan Belas tahun itu.
Setelah tiga jam berlalu, jiso mulai muak dengan pemandangan yang ia lihat, ia bergegas pergi dari tempat itu, membelah keramaian Dan melewati lorong dengan banyak pintu, untuk menuju pintu keluar.
"Hemmm kepalaku pusing, dimana pintu keluarnya, tunggu apaini kamar? Dimana pintu keluarnya?! Astaga aku ingin muntah!, ini pasti karena seharian tak makan, Padahal aku hanya minum sedikit."
Masuk kedalam kamar itu, jiso segera mencari toilet, entah siapa pemilik nya, jiso tidak peduli, tenggorokanya sudah tidak tahan lagi.
Keluar dari toilet jiso merebahkan dirinya dikasur empuk ditengah ruangan itu, entah siapa pemiliknya, jika kosong, kemungkinan tidak ada orang yang menyewa kamar ini. Bergegas bangun untuk mengunci pintu, Dia putus kan untuk menginap disini.
