possessive boyfriend (2)

273 50 5
                                    

Sakura berangkat sekolah dengan lesu, semalaman ia tak bisa tidur. Ia dan Sasori bergantian menjaga Mebuki.

Sakura kini duduk dibangku kelas dua SMA satu kelas dengan Sasuke. Sakura kembali terkejut mendapati gadis yang kemarin dijemput oleh Sasuke sedang menggelayut manja dilengan kekasihnya. Mereka sedang berduaan di loker saat ini.

Sakura pura-pura tidak melihat, ia membuka lokernya untuk mengambil sepatu setelah itu pergi begitu saja.

Begitu masuk ke kelas, Sakura disambut senyum ramah Naruto, Sakura duduk dibelakang cowok itu hingga mereka mudah berinteraksi.

"Ada murid baru?" tanya Naruto.

"Sepertinya begitu," balas Sakura, meletakkan tasnya diatas meja lalu mendekapnya. Gadis Itu menyembunyikan wajahnya di tas itu. Sakura lelah.

Sebuah tangan membelai rambut Sakura lembut, ia tau siapa pemilik tangan itu.

"Aku perlu bicara denganmu," bisik orang itu tepat disebelah telinganya.

Sakura menoleh tanpa semangat seperti biasanya, Sasuke menarik tangan Sakura menuju ke atap. Cowok itu mengunci pergerakan Sakura.

"Sasuke, aku capek, bisa kita bicara besok?" tanya Sakura dengan sorot mata sayu.

Sasuke tampak tak mempedulikan, "Kemana dirimu kemarin? Kau tak membalas pesanku sama sekali, Sakura. Apa kau asik berduaan dengan lelaki bernama Sasori itu?"

"Dia temanku, Sasuke. Aku sibuk kemarin," balas Sakura apa adanya, ia tak akan membiarkan Sasuke tau tentang keluarganya.

"Kamu marah padaku?"

"Tidak."

"Kamu marah padaku, Sakura?" ulang Sasuke, ia mengangkat sedikit dagu Sakura agar menatapnya.

"Aku tidak marah, Sasuke. Aku hanya cemburu," ungkap Sakura, lelehan bening meluncur melewati pipinya.

Sasuke memeluk Sakura, "Dia temanku, mama memintaku untuk menjemputnya."

"Kamu bersikap lembut padanya seperti kalian memiliki hubungan khusus melebihi seorang teman," selidik Sakura.

"Maaf—Karin itu mantanku."

****

'Karin itu mantanku'

Sakura tak bisa fokus, apalagi Karin satu kelas dengannya, ia duduk disebelah meja Sasuke, mereka kadang bertukar pandang tanpa sepengetahuan Sakura.

Apakah Sasuke masih mencintai gadis Uzumaki itu?

Ntahla, Sakura terlalu malas memikirkannya.

Pandangannya kosong seolah-olah ia tak mempunyai semangat hidup, bagaimana ia bisa bahagia jika ibunya menderita.

Dan kini masalalu Sasuke kembali, sepertinya hubungan mereka tak akan semulus biasanya.

"Sakura, lo sakit?" tanya Naruto menempelkan punggung tangannya dijidat lebar gadis berambut merah muda itu.

Sakura menepis tangan Naruto membuat lelaki itu semakin yakin bahwa gadis pujaanya tidak baik-baik saja.

"Naruto, lo bisa nyariin gue pekerjaan paruh waktu?" bisik Sakura agar tak didengar orang lain.

Naruto sedikit terkejut, "Untuk apa?" bisiknya.

"Carikan saja, jangan banyak tanya," geram Sakura.

Si jabrik kuning itu tampak berpikir, "Gue punya temen dari Suna, dia punya toko roti disini. Sabaku Gaara namanya."

"Bawa gue kesana, pulang sekolah nanti."

Naruto mengangguk, "Sepertinya ini rahasia dan penting, baiklah."

****
Pulang sekolah, Naruto dan Sakura langsung menuju toko roti itu. Awalnya tadi Sasuke hendak mengantarnya pulang, namun Karin datang dan meminta Sasuke menemaninya ke mall.

Sakura bertemu dengan seorang lelaki tampan tanpa alis dan ada bercak luka disebelah matanya, tak heran jika julukannya panda.

"Dia temen gue, Haruno Sakura," ucap Naruto memperkenalkan Sakura, gadis itu membungkukan badan sopan.

"Aku tidak menerima bocah pel—" mulut Gaara dibungkam oleh Naruto terlebih dahulu, ia membisikkan sesuatu pada panda itu.

Setelah obrolan cukup lama, akhirnya Sakura dibolehkan kerja ditoko itu. Berjuta terima kasih Sakura lontarkan pada si kuning jabrik itu.

Handphone Sakura bergetar.

Boyfriend <3
Dimana dirimu? Aku tau kamu belum pulang, Sakura.

Me
Aku bisa pulang sendiri.

Sasuke mengirim voice note.

"Jangan membantahku Sakura atau hubungan kita berakhir disini?"

Sakura mematung seketika, ia tak mau hubungannya hancur begitu saja.

Akhirnya Sakura mengirim voice note, memberitaukan pada Sasuke bahwa dirinya berada di toko roti.

****

"Ini bukan arah rumahmu, Sakura," ucap Sasuke ketika Sakura memintanya menurunkan gadis itu disebrang jalan.

"A-aku harus menjenguk seseorang," bohong gadis itu.

Mendengar suara gagap membuat Sasuke semakin curiga, "Aku akan menunggumu."

"Tidak usah. Aku bisa pulang sendiri, ayo jemput Karin, kasihan dia kamu tinggal sendiri."

Sakura menyebrang jalan untuk sampai kerumah sakit, Sasuke masih setia melihat gadisnya sebelum Sakura menghilang dari pandangannya.

"Apa yang kamu sembunyikan dariku, Sakura?"

possessive boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang