possessive boyfriend (3)

194 31 6
                                    

Setelah seminggu dirawat akhirnya Mebuki diperbolehkan pulang.

Rumah mereka saat ini benar-benar kacau, banyak barang berserakan dan pecahan kaca yang memenuhi lantai.

Sepertinya Ayah Sakura tidak pulang selama ini, "Bu, kita pindah rumah aja ya, kayaknya rumah ini agak-"

Mebuki menggenggam jari jemari putrinya lalu menggeleng pelan, "Tidak Saku, rumah ini banyak kenangannya. "

Setelah mengatakan itu, Mebuki melangkahkan kakinya masuk, berniat membersihkannya.

Tiba-tiba Sasori datang dengan motor kesayangannya. Tentu lelaki itu membawa buah tangan.

"Sasori, apa yang kamu lakukan disini? " tanya Sakura.

Sasori memberikan bungkusan kue kepada Sakura, "Aku ingin membantu setidaknya sedikit. "

Sasuke duduk dipinggir ranjang dengan handphone ditanganya. Sudah lebih dari dua jam kekasihnya tidak membalas pesan darinya.

Ting.

Bunyi notif membuat Sasuke kembali melihat layar handphonenya. Kali ini bukan Sakura melainkan Karin.

Karin.
Sasu, aku ingin makan permen kapas.

Cowok itu mendengus pelan, bosan sekali rasanya.

Me.
Bersiaplah, akan kujemput 20 menit lagi.

Setelah mengirimkan balasan, Sasuke beranjak lalu mengambil jaket berlogo diamond di ujung lengannya. Cowok Uchiha itu menuruni tangga sedikit terburu-buru.

"Sasuke, mau kemana?" tanya Mikoto yang sedang memakai dress selutut berwarna hitam.

"Aku akan mengajak Karin makan gulali, Mama sendiri mau kemana dengan pakaian Seperti itu? "

Mikoto tersenyum pada putranya, "Mama ada janji dengan teman. "

Sasuke mengangguk kemudian melangkah pergi, sebenarnya Sasuke menaruh curiga pada mamanya, karna setiap wanita itu pergi selalu menggunakan pakaian seksi.

Namun Sasuke tidak ambil pusing, ia menyalakan mesin mobilnya. Sasuke tidak langsung menjemput Karin tapi ia mampir terlebih dahulu kerumah Sakura.

Setelah sampai dirumah sang kekasih bukan sambutan hangat yang ia dapatkan melainkan ada lelaki lain yang tengah membuat Sakura tertawa lepas.

Cemburu, itu pasti.

Tangannya terkepal kuat, rahangnya mengeras, sesak sekali rasanya melihat gadis itu tertawa bukan dengan dirinya.

Sasuke berniat melabrak lelaki bersurai merah itu, akan tetapi Karin menelfon karna Sasuke terlambat menjemputnya.

🐈

Keesokan harinya Sakura tidak masuk sekolah karna ia belum bisa meninggalkan sang ibu sendirian dirumah.

Dengan rambut yang dikepang, Sakura mulai memasak nasi untuk sarapan Mebuki. Sebenarnya ia tidak pandai memasak tapi apa boleh buat, gadis itu harus keluar dari zona nyaman.

"Apa yang kamu lakukan, Saku? "tanya Mebuki yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Saku sedang memasak telur rebus, bu. " Mebuki tersenyum mendengarnya, mungkin bagi beberapa orang telur rebus merupakan makanan paling gampang. Namun, bagi Mebuki itu luar biasa.

Sakura mulai belajar memasak, karna dulu semua kegiatan dapur dilakukan oleh pembantu.

Bunyi deru mobil terdengar bersamaan Sakura yang selesai memasak.

"Saku bukanya itu mobil Sasuke? " tanya Mebuki yang mengintip dari jendela.

"Kerasa begitu, Ibu sarapan dulu ya, aku akan menemui dia, " ucap Sakura setelah selesai menata hidangan dimeja.

Gadis itu membuka pintu depan, sudah ada Sasuke yang berdiri dihadapannya. Tatapan cowok itu semakin dingin saja.

"Aku perlu bicara denganmu, " ucap Sasuke.

Sakura mendorong tubuh Sasuke kemudian menarik tangan kekasihnya menuju taman depan rumah, mereka duduk berdampingan dibangku kayu yang ada disitu.

"Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan diriku Sakura? Kurasa kamu semakin jauh dariku. " Sasuke mulai mengeluarkan semua unek-uneknya.

Sakura menatap mata sang kekasih, mata hitam yang sudah memikatnya, "Tidak ada yang aku sembunyikan Sasuke, sadarkah dirimu? Yang membuat kita seperti ini adalah kamu sendiri, orang ketiga tidak akan masuk jika kita tidak memberikan celah."

"Sakura, Karin bukan orang ketiga."

Sakura tertawa mendengarnya, "Waktu kita berdua saja sekarang tidak ada karna gadis itu merajai waktumu! "

possessive boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang