[3] Jelaousy

16.5K 2.1K 318
                                    

Lisa POV

"Sudah?" Aku dan Jennie berada di dalam mobil dibasement agensi sekarang, kami tiba lima menit lalu namun anak manja itu masih memperbaiki make-up nya yang katanya memudar karena makan siang tadi.

"Sabar." Ucapnya sambil menatapku dari kaca spion, ku tebak dia sedang memakai eyeliner, aku hanya menghela nafas, sebenarnya kami sudah telat sepuluh menit dari waktu yang dijanjikan, aku yakin Chaeyoung sudah menunggu disana.

Ah rekaman hari ini adalah rekaman lagu terakhir dan Jennie akan berkolaborasi dengan si suara emas, Park Chaeyoung.

Kalau tidak ada kendala, album baru Jennie akan diluncurkan sekitar tiga minggu lagi, aku sudah bisa membayangkan bagaimana sibuknya aku nanti.

"Sudah.." aku menoleh dan melihat Jennie sedang merapikan make-up dan memasukkannya kedalam pouch make-up berwarna hitam miliknya, aku kemudian mematikan mesin dan keluar dari mobil.

Aku membukakan pintu untuknya, mengulurkan lenganku untuk menjadi pegangannya, dia kemudian mengambil tasnya dan turun dengan berlari memasuki gedung, haishhh anak kecil ini!

"Jangan lari-lari!" Aku sedikit berteriak, kenapa dia harus berlari seperti itu? Aku juga tidak mengerti.

Tapi tentunya dia tidak mendengar ucapanku, dia terus berlari memasuki gedung, aku dengan cepat menutup pintu mobil dan menyusulnya.

Mataku terbelalak begitu melihat tubuh mungilnya tersandung kakinya sendiri dan hampir terjatuh, untungnya dia bisa menjaga keseimbangannya.

"Jennie.. sudah aku bilang jangan lari-lari. Kau tidak apa-apa? Mana yang sakit?" Aku dengan panik ikut berlari menghampirinya, sedikit menundukkan kepalaku untuk melihat kakinya.

"Nini! Ulangi ucapanmu!" Aku sedikit mendongakkan kepalaku dan meliriknya, dia menekuk wajahnya sekarang!

"Nini.. sudah aku bilang jangan lari-lari. Kau tidak apa-apa? Mana yang sakit?" Aku melihatnya terkekeh mendengar aku yang mengulangi ucapanku dengan nada yang jauh lebih lembut.

"Kau berlebihan." Dia memukul kepalaku pelan dan aku hanya mendengus kesal.

Anak kecil ini sangat merepotkan.

"Ayo masuk." Dia meraih lenganku, dan dengan tanpa dosanya dia menggalungkan tangannya ke lenganku untuk masuk kedalam lift.

"Apa mereka sudah tiba?" Tanya nya memecah keheningan didalam lift.

"Menurutmu? Kita bahkan sudah telat hampir lima belas menit." Ucapku kesal, aku orang yang cukup disiplin waktu, jadi aku selalu memastikan kalau tidak ada yang namanya kata terlambat dalam kamusku.

Harusnya kami bisa tiba di agensi sesuai jadwal yang dijanjikan kalau anak kecil ini tidak rewel dan mau memakan makan siangnya dengan patuh, percaya atau tidak, aku harus menyuapinya dan memakan makananku sendiri, tentu saja waktu makan siang kami menjadi dua kali lipat lebih lambat.

"Kenapa kau marah-marah? Tersenyumlah, wajahmu jelek kalau marah seperti itu." Dia mendongak menatapku dengan wajah bayinya, aku memaksakan senyumku dan itu membuatnya terkikik, sialnya aku tidak pernah bisa marah dengan bayi satu ini.

Tingg!

Lift kemudian sampai di lantai enam, kami segera melangkahkan kaki keluar dari lift dan masuk keruang produser.

Aku melihat Teddy Oppa melambaikan tangannya pada kami, Teddy Oppa adalah produser utama di YG, sebagian besar lagu-lagu hebat dari agensi ini adalah lagu ciptaannya.

MY SWEET MANAGER - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang