•[Chapter 4-Obat]•

1.6K 202 230
                                    

Cerita ini hanyalah fiksi dan tidak pernah ada di sejarah.

Tidak bermaksud untuk menghina negara dll.

Semua negara dan organisasi mungkin semuanya akan laki-laki. (jika ada yang author bikin perempuan, bakal author kasih tau).

--------------------------------------------------------------

Indo pov

Aku membuka mataku perlahan

'Terang banget, kayaknya aku udah mati deh' batinku sambil terbangun perlahan dan berusaha memperjelas pengelihatanku

"Selamat datang di kematian mas" Ucap seseorang yang ada disampingku

"Hah-?" Ucapku dan menengok siapa disampingku

Indo pov end

Author pov

"Well.. Setidaknya aku gak mati sendirian dong, Singapore" Ucap indo sambil menengok kearah singapore

"Baguslah otak kamu masih waras" Ucap singapore kepada indo

"Ahahah" Ucap indo sambil berusaha melihat sekitar untuk mengetahui jika dia berada diruang keluarga

"Udahlah sini tanganmu, aku belum selesai obatin" Ucap singapore sambil memegang perban

"Sekarang kamu bisa jelaskan semua hal yang terjadi sebelum aku bangun?" Tanya indo sambil mengulurkan tangan kanannya

"Ya jadi..." Ucap Singapore

Flashback

"Pa apa yang terjadi? Kenapa berisik sekali dibawah--?!" Ucap Singapore yang baru mendatangi dapur

dan terkejut melihat asean sedang memegang indo yang pingsan sambil terluka

"INDO KENAPA PA?!" tanya Singapore panik sambil mendekati asean

"indo tadi tergeletak didapur, papa udah coba menelpon WHO berkali-kali tetapi tetap tidak ada jawaban" Ucap asean sambil panik

"A-aku akan telfon ambulans sekarang--" Ucap Singapore terpotong oleh asean

"Terlalu lama, ambil kota P3K yang berada dibawah tangga!"

"Papa akan bawa indo ke ruang keluarga!" Ucap asean dengan tegas

"Baik pa!" Ucap Singapore

Flashback end

"Sepertinya papa terlalu panik melihat keadaanmu sampai-sampai menolak menelpon ambulas"

"untungnya papa pernah belajar soal kedokteran, jadinya bisa mengobati mu" Ucap singapore

"Wow... Terus sekarang papa dimana?" Tanya indo

"Di ruang tamu, kayaknya lagi menelpon seseorang"

"dan terus aku disuruh jagain kamu dulu" Jawab singapore sambil memotong potongan perban

"Ohhh" Ucap indo

"Sudah selesai, gimana?" Tanya Singapore

"Makasih, rasanya lebih baik!"

"Hebat ya kalian sampai bisa ngobatin lukaku pas tadi sore"Lanjut ucap indo sambil melihat ke lengannya

"Tunggu..."

"Apa maksudmu dengan luka tadi sore?" Tatap singapore yang mendengar perkataan indo tadi

'Duh, kocak pake keceplosan lagi-'

'Kayaknya gpp sih kalau bilang ke Singapore doang...'

"Uhh ya... Jangan bilang-bilang ya"

"Inget pas tadi si ame ngomong sama aku? Dia ngajak baku hantam" Ucap indo

"Oh-" Ucap singapore

"Ya setidaknya aku menang, apalagi dapet traktiran"

"Tapi kamu jangan bilang ke siapapun ya, terutama papa"

"awas aja, aku udah percaya kamu loh" Ucap indo sambil melihat kearah singapore

"Oke, tapi aku tidak yakin kalau papa gak akan tau.." Ucap singapore sambil menunjuk kearah belakang indo

Indopun tiba-tiba keringat dingin sambil menengok kebelakangnya

"Hmmm begitu ya" Asean yang sudah mengeluarkan aura-aura seram

"Uh..aku bisa jelaskan pa ":)" Ucap indo sambil keringat dingin

•••

"KAN PAPA UDAH BILANG JANGAN BAKU HANTAM ORANG LAGI! APALAGI LATIHAN TANPA ADA PENGAWASAN!!" omel asean kepada indo

"Ehe" Ucap indo tersenyum sambil menutup kedua telinganya

"Malah ehe aja nih anak" Ucap asean sambil memegang jidatnya

"Papa tau sendiri kan indo gimana, sama ini obat yang diminta sama papa tadi" Ucap singapore sambil memberi sewadah obat ke asean

"Oh terimakasih, indo nih kamu disuruh sama WHO buat minum obat ini untuk meredakan rasa sakit dulu"

"besok baru kita pergi untuk ngecek--" Ucap asean

"Indo, kamu ngapain sembunyi dibalik bantal gitu?" Ucap asean

"Saya menolak untuk minum obat" Ucap indo

"Nanti malah makin kerasa sakitnya kalau gak diminum indo, apalagi ini cuman obat pill" Ucap asean

"Gak nanti kalau aku keselek gimana pa" Ucap indo

"Yaudah nih minum aja obat sirupnya--" Ucap asean yang masih berusaha sabar

"Ew, gak mau, obat sirup selalu rasanya aneh-aneh, padahal tulisannya rasa buah tapi rasanya aneh" Ucap indo yang tetap menutup mukanya dengan bantal

"..." Asean hanya terdiam sambil tersenyum

"Pa, sabar pa-" Ucap Singapore

Beberapa detik kemudian..

"GAKK AKU LEBIH MILIH MATI KESAKITAN, DARI PADA MINUM OBAT ITU TERUS KESELEK DAN MATI! " teriak indo

"GAK SAMPAI GITU JUGA KALI INDO, APALAGI INI CUMAN OBAT PILL!" Teriak asean

"ITU OBAT KEMATIAN UNTUKKU" Teriak indo lagi

"TINGGAL PILIH AJA, KALAU PILL TELAN UDAH, ATAU SIRUP MINUM UDAH!" Tetiak asean

"GAK MAO" Teriak indo

Sementara itu...

"kedua anak dan bapak ini terlihat sangat rukun ya" Ucap Singapore sambil meminum tehnya

"Mau teh juga?" Ucap Singapore ke para readers

To be continued...
--------------------------------------------------------------

//nyari lagu dan diputer berkali-kali selama ngetik

Btw author dari sekarang udah writer block, baru mikir sampai sini🗿(walau gitu tetap update nanti)

-723 kata-

My Day [Countryhumans]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang