[7] Masih di rumah nenek

32 5 1
                                    

Mereka berdua lagi main gitar bareng di luar sambil di temanin hujan, sekarang sudah pukul lima sore dan Dara masih di rumah Nala karena Dara masih betah disini, rumah Nala sungguh nyaman sekali.

"Kamu kok ga ngasih tau aku kalo kamu bisa main gitar?"kata Dara.

"Aku ga terlalu jago main gitar Dar masih belajar, aku juga ngasih tau kamu buat apa?"

"Gapapalah kasih tau aja, tapi segitu udah bagus loh Nal"puji Dara.

"Eh ada temen kamu Nal?"seseorang pria datang bersama seorang putri kecil yang ia genggam tangannya, itu kak Faruk bersama dengan Rewinta.

"Iya temen kak, ini Kak Faruk anaknya nenek aku. Bang ini Dara temen gue"

Kak Faruk tersenyum ke arah Dara."Faruk pamannya Nala"Dara mengangguk sambil tersenyum juga.

Dara tersenyum juga pada gadis kecil yang bersembunyi di balik tubuh Kak Faruk.

"Kakak kesini cuman mau nganterin parkedel"Kak Faruk memberikan parkedel kepada Nala."Istri kakak yang buatin di makan bareng-bareng ya sama Dara dan nenek"kata Kak Faruk.

"Makasih bang"

"Kak itu anak kakak?"tanya Dara kepada kak Faruk.

Kak Faruk terkekeh kecil, putrinya ini malu-malu kalo ketemu orang baru."Iya namanya Rewinta baru umur lima tahun, dia mah suka malu-malu anaknya sama Nala aja masih suka malu dia mah"

"Hallo Rewinta"sapa Dara manis, Rewinta tersenyum malu sambil memeluk Kak Faruk.

"Ya udah kalo gitu kakak pamit mau ke warung dulu beli gas, misi"Kak Faruk lantas pergi bersama Rewinta yang terus melihat ke belakang beberapa kali hanya untuk melihat Dara.

"Kakak itu cantik Pak, Rewinta mau kaya kakak itu jadi cantik"ujarnya

"Iya boleh, anak bapak satu ini aja udah cantik banget"Kak Faruk mengunsap rambut putrinya lembut, wangi sampo bayi.

"Dar masak mie instan yuk nanti di makan bareng parkedel, kamu laper kan?"ajak Nala

"Boleh, yuk!"

Mereka berdua masuk ke dalam, nenek masih tidur sepertinya karena pintu kamarnya masih tertutup rapat.

Nala mengambil dua bungkus mie instan dari lemari dan dua butir telur, Nala bertugas memasukan bumbu mie ke dalam mangkuk dan Dara bertugas mengambil panci lalu panci tersebut Dara masukan air tetapi tidak terlalu banyak.

Saat api kompor sudah menyala, henpon Dara begetar di atas meja, Dara langsung meraihnya dan mengangkat telepon tersebut, ini telepon dari Bang Rico.

"Kamu dimana kok belum pulang!"

Sudah Dara duga pasti keluarganya cemas kenapa Dara tidak kunjung pulang.

"Anu... Dara lagi di rumah temen nanti malem Dara pulang. Main dulu lah ya gapapakan?"Dara beharap Abangnya mengijinkan Dara untuk bisa pulang malam.

"Temennya siapa dulu?"

"Nala bang, kenalkan lu? Tenang disini gue baik-baik aja kok, Nala juga ga ngapa ngapain gue ada neneknya juga jadi ga berdua doang, boleh ya bang gue lagi betah disini soalnya"

"Ya udah deh, hati-hati pokoknya kabarin gue kalo ada apa-apa, lu udah makan belum?"

Dara tetawa geli mendengar perkataan abangnya yang terakhir."Cie perhatian hahaha, ini lagi mau makan mie kok bang"

"Bukan perhatian tapi mama yang nanya, ya udah deh gue tutup bay!"

Sambung berakhir dari Bang Rico, Dara menyimpan kembali henponnya di atas meja.

Nala || Kim Seungmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang