Vote dulu yuk sebelum baca 😻
Happy reading!!! ️👻
"Ven serius mau sekolah?" tanya Elbra dengan raut khawatir.
"Menurut kamu? gak usah sok melas gitu mukanya."
"Jujur aku gak tega. Kemarin aku searching dan katanya ibu hamil itu gak boleh kecapekan."
"Tapi ini cuma sekolah, bukan nguli." Ucap Venta malas.
"Venta aku seriuss."
"Iya iya... "
"Mumpung masih sepi aku mau masuk duluan. Kamu jangan kemana-mana sebelum aku pergi dari sini. Dan..jangan deket-deket aku kalo disekolah!" kalimat terakhir Arventa membuat Elbra merosotkan bahunya.
Jika dirinya saja tidak boleh berdekatan, lalu bagaimana ia bisa menjaga Venta dan anak dalam perut istrinya itu.
"Tapi aku gak tenang kalo gak ada dideket kamu."
Kini keduanya berada diparkiran sekolah yang masih sangat sepi. Bahkan mungkin keduanya adalah orang pertama disini. Belum ada satupun anak yang mereka lihat.
Elbra turun dari motornya, ia mengelus perut Arventa dengan lembut. Arventa yang diperlakukan seperti itu justru was-was. Ia menoleh kanan-kiri takut jika ada yang melihat mereka berdua.
Bagaimanapun juga yang mengetahui pernikahan ini hanya keluarga terdekat dan teman-teman Elbra.
Arventa menyingkirkan tangan Elbra dari perutnya. "Kalo ada yang lihat gimana?!"
"Biarin ajaa!" Elbra memanyunkan bibirnya.
"Dih, jelek banget muka kamu begitu."
"Bodo amat!! Aaa Ven gamau jauh-jauh.." Elbra justru kini merengek seraya menghentak-hentakan kakinya.
"Jangan kaya bocah deh El!"
"Lagian kenapa sih gaboleh deket-deket? bilang aja kita ini pacaran, gak perlu ngaku kalo kita udah--" ucapan Elbra terpotong saat Arventa langsung mengapit bibir Elbra dengan tangannya.
"Ck! udah deh nurut aja. Lagian nanti pulang sekolah ketemu juga kan? gak usah lebay."
"Yaudah kalo gitu hati-hati. Jangan lupa tadi aku udah naruh susu buat kamu dibotol, udah aku masukin ke tas kamu. Jangan lupa diminum." Perintahnya.
"Susu?" heran Arventa. Ia melihat kedalam tasnya, dan benar saja disana sudah ada dua botol kecil gambar beruang yang berisi susu.
Arventa mengambilnya. "Ini kamu yang buat?"
"Iya, aku buatin dua takut kamu kurang."
"Tau dari mana ibu hamil minum kaya gini?"
"Searching." Ucapnya seraya menyengir.
"Dasar!! yaudah aku masuk kelas dulu ya. Awas aja sampe kamu bolos dan gak masuk kelas, jangan harap bisa tidur satu kamar sama aku."
"Siap bos!!" Elbra memberi gerakan layaknya hormat yang membuat Arventa tertawa melihatnya.
Arventa mengulurkan tangan kananya yang kini membuat Elbra bingung. "Apa? uang jajan?"
Karena tak sabaran, Arventa mengambil tangan kanan Elbra dan menciumnya membuat Elbra membeku ditempat.
"Belajar yang semangat pak suamii!!" setelah mengetakan itu Arventa berlari kecil meninggalkan Elbra yang tentu kalian tahu jantungnya tak akan pernah aman jika bersama sang istri.
***
Keempat laki-laki dengan baju yang berantakan itu kini sedang berada di kantin sekolah, tempat yang paling sering mereka kunjungi saat jam pelajaran dilakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
EL
Fanfiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Kesalahan tak sengaja yang Elbra dan Arventa lakukan membuat mereka harus menerima kehadiran nyawa kecil yang tak bersalah. Apakah kesalahan ini akan membuat mereka bahagia atau sebaliknya, mereka berdua tak paham. Mau tau...