ACCIDENT|028

1.5K 66 1
                                    


vote vote vote :))) 🦋💘🦋💘
________

Mobil milik Arventa terpakir apik diparkiran. Kedua wanita itu turun dari mobil dan bergegas menuju ruangan Elbra.

"Eumm lo mau ikut atau---"

"Gue ikut." Jawab Risya memotong cepat pertanyaan Arventa.

Arventa mengangguk-anggukan kepalanya. "Tapi kayanya gue sedikit lama deh disini, kalo lo mau gue anter nemuin temen lo dulu gapapa."

"Gak usah Ven, gue juga masih sekitar dua jam an lagi ketemuannya."

"Oh gitu, yaudah yuk masuk."

Mereka berdua memasuki ruangan Elbra yang berada di lantai dua. Saat Arventa membuka daun pintu ruangan suaminnya itu, wangi coklat langsung mengeruak.

Ya, Elbra memang suka harum coklat. Seluruh ruangan yang ada dirumah mereka Elbra beri pengharum coklat, dan Arventa hanya bisa pasrah.

"Assalamualaikum..."

"Walaikumsallam sayang..." jawab Elbra yang belum melihat Arventa karna masih fokus mengetik pada laptopnya.

"Duduk dulu aja di---" Elbra menghentikan biacaranya saat matanya tak sengaja melihat Risya.

"Dimana sayang?" tanya Arventa yang tak dihiraukan karna tatapan Elbra masih terus tertuju pada Risya.

"Elbra?"

Arventa melihat arah pandang Elbra lalu melihat Risya disampingnya. "Ini Risya temen aku. Kamu kenal?"

"H-haii." Sapa Risya dengan senyum tipisnya seraya melambaikan tangan ragu.

Seolah sadar Elbra langsung saja menarik nafasnya panjang dan membuangnya kasar. Apa ini tak salah? mengapa bisa Arventa bertemu dengan Risya. Ia takut Risya akan macam-macam dengan istrinya.

"Hmm." Jawabnya.

"Ih jangan cuek-cuek dong El. Dia udah anterin aku loh kesini. Kenalan dulu gih yang baik." Nasehatnya pada Elbra.

"Gak mau dan gak perlu." Jawabnya tegas.

Arventa melirik Risya karena merasa tidak enak dengan ucapan Elbra tadi. "Gapapa Ven, aman." Ucapnya seolah tau tatapan Arventa padanya.

"Yaudah kamu makan dulu ya."

"Hmm," angguknya.

"Cuci tangan dul--"

"Suapin." Arventa hanya bisa mengiyakan kali ini.

Mereka bertiga kini berada pada salah satu sofa yang tersedia diruangan milik Elbra. Posisinya kini Elbra berada di kiri dengan Arventa disebelahnya.

Lalu Risya? ia duduk pada sofa single sendirian. Tentu saja.

"Manja."

"Tangan aku kotor sayang, abis megang laptop, banyak kuman." Ucapnya seraya menunjukkan cengiran.

"Tcihh alesan."

"Aaaa'." Elbra membuka lebar mulutnya dengan Arventa yang menyuapi.

Ya pastinya kalian tahu siapa yang sedang kebakaran jenggot disini.

"Oh ya Sya, lo nanti dijemput siapa?"

"Paling gue naik taksi si Ven."

"Yahh gue jemput aja deh ya?"

"E-ehh gak perlu Ven, nanti lo malah kenapa-napa lagi."

"Gak gue izinin juga." Jawab Elbra datar menatap Risya.

ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang