Chapter 18

1.2K 160 20
                                    

Satu hari lagi telah terlewati, hari-hari pelatihan kerjasama tim telah selesai dengan sempurna. Semua prajurit diberikan waktu untuk beristirahat selama satu minggu  ini untuk memberikan mereka sedikit merasakan rileks, sebelum peperangan nanti.

Naruto yang merupakan komandan divisi Satu tidak merasakan hari libur ini. Karena hari ini adalah hari pembukaan ujian Chunin. Sebenarnya Naruto tidak dipaksakan untuk mengikuti Ujian Chunin, tapi dia tahu dalam ujian Chunin akan terjadi beberapa hal yang sedikit tidak mengenakan. Diantaranya adalah pertarungan Neji dan Hinata yang mengakibatkan Hinata mengalami luka yang cukup parah. Kemudian juga ada kemungkinan Orochimaru akan kembali muncul di ujian Chunin ini, ini adalah sebuah kesempatan besar untuk Naruto bisa membunuh Orochimaru. Tapi bukan berarti dia yakin akan bisa mengalahkan Sanin pengkhianat itu dalam pertarungan satu lawan satu. Tapi setidaknya Naruto memiliki satu tujujuan yaitu; mencegah Orochimaru menanamkan segel kutukan kepada Sasuke.

"Yo Sasuke! Sakura!" Panggil Naruto kepada dia rekannya yang menunggu di depan akademi. Melihat kedatangan Naruto, Sasuke dengan cepat bangkit berdiri dari kursinya dan mendekati Naruto. "Aku mendengar semua yang kau lakukan di rapat dewan, seperti yang diharapkan dari rekan dan rival ku." Sasuke menyeringgai sambil meletakan lengnnya di pundak Naruto. "Tapi bukan karena kau lebih maju satu langkah dariku aku akan mengalah."

"Yah mari kita buktikan." Sakura menatap kedua rekan satu tim nya yang sedang bercanda dengan tetapan bingung. Semenjak misi di Nami keduanya tampak sedikit lebih akrab dari sebelumnya, Sasuke juga sekarang ini sudah mulai bisa tersenyum dan mulai berbicara dengannya. Sakura sama sekali tidak tahu apa yang telah terjadi kepada kedua orang ini, tapi dia bisa mengambil satu sisi positif; dia sudah semakin dekat dengan Sasuke. "Tapi setidaknya kau tidak memaksakan diri." Sakura akhirnya memutuskan untuk angkat bicara. "Lihat matamu sudah seperti mata panda dengan lingkaran hitam itu." Tunjuk Sakura pada mata Naruto yang terdapat lingkaran hitam.

"Yah aku agak sedikit sibuk akhir-akhir ini. Tapi bukan saatnya memikirkan hal seperti itu." Sasuke meerangkul bahu Sasuke dan Sakura membawa mereka memasuki Akademi. Sakura meski merasa risih dengan tindakan Naruto ini, tapi dia memutuskan untuk tetap diam. Lagipula hal seperti ini sama sekali tidak akan membunuhnya.

"Hoy, kenapa kalian menghalangi jalan kami sih?" Seorang anak laki-laki yang sebelumnya merupakan teman sekelas Naruto dan yang lainnya, berteriak marah kepada Chunin yang menghalangi pintu masuk akademi. "Kau tidak pantas menjadi Chunin, pulanglah dan coba lagi tahun depan." Printah Chunin itu dengan pandangan meremehkan.

Sahato, nama genin itu mengeram marah atas penghinaan dari Chunin. Dia meluncur dengan cepat kearah Chunin namun dengan mudah ditangkap dan dilemparkan kembali ke tanah.

"Ikuti aku!" Perintah Naruto kepada Sasuke dan Sakura, Naruto membawa dua rekannya menjauh dari kerumunan. Naruto tetap melangkah tanpa mengurangi kecepatannya meski di hadapannya ada sebuah dinding. Disanalah akhirnya Sasuke menyadari sesuatu, dia dengan spontang mengaktifkan Sharinggannya yang belum matang. "Genjutsu?" Tanya Sasuke menyeringgai, jadi begitu ternyata semenjak mereka mulai memasuki Akademi ujiannya telah dimulai dari sini.

"Kenapa kau tidak memberitahu Sahato dan yang lainnya? Bukankah Hokage ingin banyak diantara kita harus lulus ujian ini? Agar bisa menjalankan misi di hutan kematian." Naruto menggelengkan kepalanya menolak gagasan Sakura. "Jika mereka bahkan tidak bisa melihat Genjutsu kau pikir mereka akan berguna? Tidak, didalam hitam kematian nanti mereka hanya akan menjadi beban saja. Bahkan tidak menutup kemungkinan mereka akan tewas disana, itu akan sangat merugikan bagi pihak Konoha. Meski mereka tidak akan diturunkan dalam peperangan, setidaknya mereka masih bisa membantu proses evakuasi warga." Jelas Naruto. Sakura mengangggukan kepalanya paham penjelasan Naruto.

Tidak lama setelah itu mereka mendapati Kakashi berdiri membelakangi dinding dengan buku orange di tangannya. "Selamat kalian lulus ujian tahap pertama." Kakashi berbicara dengan nada senang dan matanya membentuk huruf U terbalik.

Naruto: Re Zero Maki Modoshi JikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang