Happy reading and enjoy
Kamar berukuran minimalis tapi sangat rapih itulah yang menjadi tempat ternyaman untuknya. Warna biru-putih yang mendominasi selalu bisa membuatnya kembali tenang setelah melihat pertengkaran Ayah dan Bundanya tadi
Elin meletakkan tasnya diatas meja belajar. Setelahnya ia mengganti seragamnya dengan baju yang lebih santai
Malam pun tiba, gadis itu sekarang sedang duduk dibangku yang mengarah kearah luar jendela kamarnya. Sesekali menyesap teh hangat beraroma mint yang baru saja ia buat
Elin memfokuskan pandangannya kearah cahaya terang yang berada diatas langit, satu-satunya cahaya yang terang ketika malam. Tidak! Ia tidak menyukai cahaya itu bahkan ia membencinya. Menurutnya cahaya itu seperti sedang mengejeknya
Ia berpikir bagaimana benda itu bisa bersinar terang diatas sana sedangkan hidupnya sangat gelap disini
Setelah dirasa cukup Elin segera menutup jendela kamarnya dan berjalan kearah tempat tidurnya. Ia membaringkan dirinya di ranjang membiarkan tubuhnya beristirahat untuk aktivitas di hari esok
Pagi ini Elin sarapan bersama keluarganya. Ini pertama kalinya setelah sekian lama ia tidak melakukan ini lagi
"Kamu mau apa nak?" Tanya seorang
wanita bernama Ratna dengan senyum manisnya. Padahal Elin sangat tau bahwa wanita itu tidak benar-benar tersenyum"Roti aja Bun sama selai strawberry" Elin balik tersenyum pada Bundanya
"Makan yang banyak ya kesayangan Ayah" kali ini suara pria itu membuat Elin mendongak menatap wajah yang sudah lama ia rindukan
"Iya Yah" balasnya
-------------------------------------------------
Elin berjalan sendirian kesekolahnya, liza? Ah gadis itu kemarin sudah mengirimi chat untuknya bahwa ia hari tidak masuk. Katanya ia harus berangkat ke Jepang pagi ini untuk urusan keluarga
Saat ingin masuk ke kelasnya ia dicegat oleh tiga orang gadis dengan dadanan menor dan gaya centilnya
"Heh mau ngapain lu!" Sarkas salah satu dari gadis-gadis itu yang bernama Mia
"Bukan urusan lu" jawab Elin datar, lalu langsung melewati mereka dengan sedikit menabrak bahu Dilla, teman Mia
"Ishh" Mia mendengus kesal
Arigatou gozaimasu:)
KAMU SEDANG MEMBACA
PERNAH ADA
Teen Fiction"A-apa yang kulakukan, aku membunuhnya" Seorang gadis berdiri mematung dengan tatapan sendu miliknya Rasa bersalah itu masih menyelimutinya bahkan ketika jenazah tersebut telah dimasukkan kedalam liang kubur Bagaimana kisah gadis itu? reading and en...