01. pertemuan

10 2 0
                                    

marriage

"baik pernikahan akan di selenggarakan minggu depan deal?" ucap jennie yang biasa ku panggil 'mamah'

"kami semua setujuh, iya kan mas?" tanya Lisa kepada sang suami 'hanbin' sang suami hanya mengangguk menandakan kalau dia sudah setujuh

aku hanya bisa mengiyakan semua kemauan kedua orang tua ku, sakit? sudah pasti, bagaimana bisa kedua orang tua ku menjodohkan anak nya dengan laki-laki yang sama sekali tidak ku kenal.

"mah, mamah yakin?" bisik ku kepada mamah dengan mata ku yang berkaca-kaca, mamah hanya tersenyum tipis lalu mengangguk pelan sambil mengusap rambut ku.

"ga ada jalan lain lagi buat nyelamatin perusahaan papah selain ini sayang" mama ku menggenggam tangan ku, sembari mencium keningku.

pasrah...

"jen ga lama lagi kita bakal jadi keluarga, bukan sekedar teman" seru Lisa sambil tertawa kecil

"iya ikut seneng Lis"

ku lihat laki-laki di depan ku yang merupakan calon suami ku hanya diam dengan muka datarnya.

pagi ini aku sudah siap dengan seragam sekolah ku ku lihat jam di dinding kamar ku menunjukkan pukul 07:12 ahh aku benar-benar kesiangan, aku mengambil kunci mobil ku di meja belajar ku lalu aku turun dari kamar ku.

"mah, pah, morning" sapa ku sambil menuruni beberapa anak tangga

"pagi sayang" balas mamah, papah ku

"mah, pah kinan duluan ya, buru-buru soal nya hehe"

"ga sarapan dulu sayang"

"nanti aja di sekolah, bye mah pah, love you" ucap ku sambil menutup pintu rumah ku

sesampainya di sekolah aku langsung memarkir mobil ku di tempat parkiran khusus, lalu memasuki kelas ku yang berada di lantai dua.

"nan muka lo pucat gitu? lo gpp?" tanya salah satu sahabat ku 'karina'

"ahhh gue gpp kok, cuman belum sarapan aja mangkanya pucat, temenin ke kantin yuk" ajak ku

"astaga kebiasaan deh lo, yuk, gue juga mau sekalian sarapan"

"lah? apa bedanya sama lo" ku lihat karina hanya terkekeh

di kantin aku hanya memesan nasi goreng, yap setiap pagi ku selalu di awali dengan nasi goreng hehe itu sudah menjadi kebiasaan ku.

"nan gue udah selesai nih, mau gue pesenin minum?"

"boleh, jeruk hangat ya kar"

"sip" ucap karina

saat sedang menunggu karina memesan, ku lihat laki-laki yang semalam baru saja ku temui bersama teman-teman nya, ya di calon suami ku 'haruto' kebetulan kita satu sekolah, aku sempat kaget saat tau kalau yang akan di jodohkan dengan ku adalah haruto, ya siapa yang tidak kenal dengan haruto beserta geng nya di sekolah ini.

"yah tuhan" itu yang ku ucapkan dalam hati saat haruto terus memandangi ku dari jauh dengan muka datarnya

"euy, bengong aja, nih punya lo" ucap karina sambil membawa dua gelas di tangan nya

marriage - Watanabe HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang