Chapter 4

302 73 6
                                    

Sasuke tak pernah membayangkan, ini akan terjadi dalam dua puluh delapan tahun hidupnya. Ia tak pernah sekalipun memikirkannya. Tak ada dalam hidupnya yang bernama –

–cinta.

Ia bahkan tak pernah melirik satupun wanita yang terang-terangan menggodanya. Lalu apa yang terjadi kini? Satu wanita bisa menjungkirbalikan dunianya dalam sehari? Wanita yang bahkan tak menunjukkan raut tertarik melihat wajah tampannya? Wanita yang membuatnya melakukan hal konyol yang tak pernah ia lakukan sebelumnya?

Ia tak percaya ini. Ia bahkan tak percaya, ia bisa tak dapat melepaskan pandangannya sedikitpun dari wanita itu. Wanita yang kini duduk di hadapannya sambil menatap ke arah lantai dansa diskotik malam ini.

Yamanaka Sakura.

Tanpa sadar Sasuke tersenyum tipis.
Pertemuan kedua?

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Gadis itu menoleh pelan. Tak nampak raut terkejut di wajahnya karena kehadiran Sasuke. Ia hanya mengerutkan dahinya. Mungkin heran dengan keberadaan polisi di diskotik seperti ini.

"Apa aku mengenalmu?"

Atau sudah melupakannya.
Sasuke menyerngit mendengar kalimat tanya Sakura itu. Sedikit kesal karena gadis ini melupakannya.

"Aku pikir wajah kesalmu di Kantor Polisi, membuatmu tak akan melupakanku, Nona."

Suara dingin Sasuke mengiringi raut wajah Sakura yang terlihat seperti mengingat sesuatu.

"Ah, kepala polisi yang menyebalkan itu?"

Ia mengatakannya dengan santai. Sebenarnya ia tak pernah melupakan wajah itu. Lebih tepatnya tak bisa. Orang dengan nama keluarga yang sama dengan pembunuh ayahnya, apa bisa begitu saja ia lupakan? Seringai seksi ia keluarkan untuk menutupi semua emosi di dadanya.

Ia hanya berpura-pura. Terkesan seperti melupakan. Namun sebenarnya memancing rasa penasaran sang pria. Untuk membuatnya terperangkap lebih jauh. Matanya menatap Sasuke yang kini mendudukan dirinya di sebelahnya.

"Kau belum menjawabku."

Nada datar yang memerintah, Sakura terkekeh mendengarnya. Apalagi saat melihat kilat tak suka yang samar dari sang pria, saat seorang pria mengerling genit ke arahnya. Lucu sekali. Sepertinya Ino benar.

"Ini tempat umum, Tuan. Aku bebas kemari sesuka hatiku."

Sakura masih belum tuli untuk mendengar dengusan samar dari Uchiha muda itu. Kalau saat ini ia tak tahu jika pria itu tertarik padanya, mungkin telinganya tak akan sesensitif ini.

"Kau sendiri, kenapa seorang polisi bisa berada di sini?"

"Apa karena aku polisi, aku tak boleh kesini? Seperti katamu, ini tempat umum."

Sakura menyeringai mendengar jawaban sinis dari Sasuke. Sepertinya suasana hatinya sangat buruk. Ia memutuskan untuk pergi menjauhinya.

"Aku akan bergabung dengan mereka,"

Sakura menatap Sasuke kemudian menatap pada sekumpulan manusia yang bergerak liar mengikuti alunan irama menghentak diskotik itu. Sesaat sebelum sang gadis kembali menatapnya dengan tatapan menggodanya.

"Apa kau ingin ikut?"

Sorot tak suka masih terpancar samar dari onyxnya saat ia menatap datar wajah cantik Sakura.

"Hn, aku ada urusan."

Akhirnya hanya jawaban singkat itu yang mampu Sasuke berikan. Lagipula ia memang ada urusan kan? Sakura hanya tersenyum seksi menanggapinya.

Bad GuysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang