Xiao Zhan si janda yang genap berusia tiga puluh lima tahun itu sibuk menyapu halaman rumahnya yang tak seberapa, rumah sederhana yang dia tempati bersama puteranya xiao fei selama lima tahun terakhir.
Sejak suaminya denglun meninggal karena sakit paru-paru Zhan memutuskan membawa serta merta puteranya ke tempat yang baru demi mencari kedamaian dari panasnya keluarga mendiang suaminya yang selalu memperebutkan harta, warisan yang di tinggalkan denglun untuk puteranya pun ia berikan untuk keluarga denglun karena tak ingin hidup mereka berdua di ganggu.
Dulu Zhan tinggal di Chongqing namun sejak lima tahun lalu ia pindah ke Beijing, mengontrak rumah sederhana yang pemiliknya sudah renta dan tinggal di rumah cucunya yang jauh di shenyang.
Zhan sibuk menyapu halaman rumahnya sampai tak memperhatikan kalau di pinggir jalan pekarangan rumahnya berjejer mobil mobil mewah berhenti untuk sekedar melihat kegiatan pagi si janda cantik meskipun mereka semua tahu gender Zhan tetaplah pria sama seperti mereka.
" Lihat, senyumnya indah sekali, sayang sekali suaminya membuangnya huh, aku juga mau jadi suami barunya." Celetuk salah seorang supir taksi yang sengaja berhenti untuk melihat keindahan mahakarya tuhan yang sungguh sempurna pada xiao zhan.
" Jangan asal bicara, mana mau janda secantik xiao zhan menikah dengan supir taksi, dia bisa membuat pria kaya raya sekalipun jatuh cinta dengannya." Sambung penumpang taksi dengan tajam yang ternyata adalah wanita, dia heran kenapa banyak pria mengincar xiao zhan, semua pria sama saja mata keranjang tidak ingat anak istri di rumah yang menanti, di jalan saat mengais lembaran berharga pun masih sempat melirik si janda.
" Ah kau nyonya.." si supir taksi malu, melanjutkan pekerjaannya mengemudikan taksinya ke tempat tujuan.
Sementara itu sebuah Limosin putih berhenti tepat di bahu jalan, sang penumpang Limosin itu menurunkan kaca jendela mobilnya setengahnya, memandang keluar memperhatikan sosok janda primadona di seluruh Antero beijing, janda pria yang terkenal akan kecantikannya, janda xiao zhan.
" Siapa dia?" Tanya Yibo pada supir pribadinya.
" Xiao Zhan, tuan." Jawab si supir.
" Sejak kapan dia tinggal disini?" Tanya Yibo kembali, dia terpana akan mulusnya kulit seputih susu milik si janda yang jadi idaman banyak pria.
" Sudah lima tahun, tuan." Supirnya menjawab patuh.
" Dimana mantan suaminya?" Yibo penasaran.
" Suaminya meninggal karena sakit paru-paru lima tahun lalu." Kembali sang supir menjawab.
Hoo... Yibo curiga darimana supir pribadinya tahu semua tentang pribadi si janda incarannya sejak beberapa bulan lalu.
" Dari mana kau tahu semua itu paman Smith?" Tanya Yibo tegas.
" Dari orang-orang tuan, dia sangat terkenal di kota ini karena kecantikannya, sayang dia janda, kasihan." Jawab paman Smith jujur.
Yibo diam, menutup kaca jendela mobilnya kembali. " Jalan." Titahnya.
Paman Smith mengangguk patuh, mobil Limosin putih itu melaju meninggalkan tempat itu.
Zhan sudah selesai dengan pekerjaannya di depan rumah, dia tahu sejak tadi dirinya jadi pusat udan bahan perbincangan orang orang pagi ini namun dirinya tak perduli. Selagi dirinya tak merugikan orang lain dia akan tetap cuek dengan sekitarnya.
Xiao Fei keluar kamar, dia lupa memberikan bingkisan kado yang dia temukan di depan pintu rumahnya kemarin sore saat pulang sekolah.
" Mimi.." panggil bocah tujuh tahun itu kepada ibunya yang kini sibuk menyiapkan makanan untuk dia jual secara online siang nanti.
Ya, Zhan mencari penghasilan sebagai penjual makanan tradisional Chongqing secara online, mulai start jam sepuluh siang sampai sore, kadang baru beberapa jam buka semua makanannya habis di pesan banyak orang, Zhan bersyukur karena ladang tempatnya mencari lembaran uang begitu mempermudah jalannya mencari kehidupan yang layak lagi kedepannya.
" Ya, kau sudah sarapan?" Tanya Zhan sibuk dengan menu masakannya.
Layaknya ibu pada umumnya Zhan juga sibuk setiap pagi di tambah dia berjualan makanan online, dia jadi lebih sibuk.
Xiao Fei mengangguk, dia menaruh bingkisan kado entah dari siapa keatas meja bundar di dapur.
" Apa itu?" Zhan masih serius dengan racikan bumbu masakannya.
Xiao Fei duduk di kursi kayu sambil memperhatikan ibunya yang sibuk memasak.
" Kado untuk mimi, entah dari siapa tapi mimi kan punya banyak penggemar." Jawab xiao Fei santai.
" Aiyya... Bukan penggemar, mimi bukan artis." Seloroh Zhan.
Xiao Fei menggeleng tidak setuju. " Apanya, buktinya tiap Mimi keluar banyak paman paman yang menatap kearah Mimi sambil meneteskan air liru mereka." Sela bocah tujuh tahun itu.
Zhan hanya tersenyum tipis. " Biarkan saja, buka bingkisannya untuk mimi."
Xiao Fei segera membuka kertas kado itu, dia menganga lebar melihat isinya.
" Mimi, jam tangan baru!!!" Seru xiao Fei kaget
Zhan ikut kaget. " Yang benar?"
Xiao Fei mengangguk sebagai jawabannya.
" Dari siapa?" Zhan penasaran, siapa yang memberikan kado semahal itu untuknya.
Xiao Fei menemukan kartu nama di dalam kotak kado ibunya. " Oh Sehun." Jawabnya santai.
Zhan hanya mengangguk lalu berubah heboh menyadari nama itu. " Apa! Dia kan artis Hallyu di Seoul!!" Serunya heboh.
Xiao Fei hanya menepuk pelan keningnya melihat tingkah ibunya. Tadi tidak peduli sekarang malah shock berat, tck.
" Dasar mimi!!"
TBC or end???
Ini bab pengenalan dulu siapa tahu ada yang tertarik, kalo banyak peminatnya aku up chapter satunya segera 🤭🤭🤣🤣🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Sun (End Di Pdf)
Fanfictionxiao zhan, si janda cantik, manis dan seksi yang hidup berdua bersama putera semata wayangnya di kota besar Beijing, hidup berdua dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan. di kelilingi pria pria tampan, kaya raya dan berebut mendapatkan perhatian dari...