bab tiga

666 116 26
                                    

Zhan baru saja pulang setelah mengantarkan xiao fei ke sekolah, hari ini dia libur, dia butuh istirahat hari ini, ingin bersantai dan menonton acara televisi kesayangannya apa lagi kalau bukan drama.

Saat menepikan sepedanya di depan rumah kontrakannya ia melihat beberapa pria yang Zhan ketahui sebagai suami dari tetangga-tetangganya kini berdiri berbaris rapi di hadapannya sambil tersenyum lebar.

Zhan merasa waspada, untuk apa mereka berdiri rapi seperti itu di depan rumah kontrakannya, apa mereka semua sedang ikut audisi lomba.

"Hai Zhan..." Sapa seorang pria tua berkepala botak dan perut buncitnya membuat zhan bergidik.

"Y-yya, ada apa kalian berdiri di depan sini?" Zhan memperhatikan pria pria itu.

"Kami sengaja berbaris rapi di sini untuk bersaing zhan." Lanjut pria berjenggot tipis dengan kulit sawo matang, Zhan semakin ngeri.

"Bersaing apa?"

"Siapa diantara kami yang akan kau pilih untuk jadi suamiku Zhan?"

"Haaa!" Xiao Zhan shock berat, apa-apaan ini pikirnya.

"Siap diantara kami berlima yang akan kau pilih untuk kau jadikan suamimu?" Pria botak tadi kembali bertanya.

Zhan kini mengerti, dasar pria pria tidak tahu diri, sudah punya istri masih sempat berkata seperti itu.

"Kalian sudah menikah dan punya anak, untuk apa kalian bersaing mendapatkan aku?" Sembur xiao zhan jengkel, dia pasti akan terkena imbasnya nanti jika para istri mereka tahu hal ini.

"Istri kami sudah tidak menarik lagi Zhan, kau yang paling cantik disini." Pria berjenggot tipis itu menjawab dan di angguki oleh keempat pria lainnya.

Zhan mendengus kasar, ia melihat para istri mereka tengah berjalan kearah mereka sambil membawa alat perang seperti sapu, pel, panci dan sebagainya, bagus pikir Zhan licik, biarkan saja para bapak-bapak tidak tahu diri itu di hajar massal oleh istri istri mereka.

"Selain tidak menarik apa lagi yang kalian tidak suka dari istri kalian?" Zhan sengaja memancing para pria genit itu supaya istri mereka yang sudah berdiri di belakang mereka mendengar sendiri jawabannya.

"Istriku gendut, bau bawang dan tidak cantik lagi." Pria bertubuh kekar yang berbaris di samping pria botak itu menjawab.

"Lalu?" Zhan bersidekap.

"Istriku sering marah-marah, itu menyebalkan." Pria botak menimpali.

"Lalu apa lagi?" Zhan sudah mengambil ancang-ancang untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Istriku lebih sering tidur dari pada memelukku!" Gerutu pria berusia sekitar lima puluhan di depan Zhan, ia berharap xiao zhan si janda kembang itu akan memilihnya.

Zhan berdehem. "Maaf para bapak-bapak istri kalian berdiri di belakang kalian sejak tadi."

Wajah ke lima pria itu pias seketika. "Apa!"

Zhan berlari masuk ke dalam rumahnya dan mengunci pintunya, ia mengintip dari jendela untuk melihat bagaimana aksi perang para ibu-ibu melawan para suami-suami genit mereka.

Zhan terkikik geli melihat para ibu-ibu tetangga kontrakan memukuli suami mereka dengan sepuas hati.

Bukk

Duagh

"Dasar suami bodoh! Bisa-bisanya kau menjelekkan aku di depan janda kembang itu hah!" Amuk ibu-ibu sambil menghajar suami mereka dengan semangat.

"Arggh! Ampunn!" Para bapak-bapak itu menjerit kesakitan di hajar berkali-kali oleh para istri mereka.

Sementara Zhan yang mengintip dari dalam rumahnya tertawa terpingkal-pingkal, dasar suami suami genit, bukannya bersyukur punya istri setia malah seenaknya menggoda seorang janda, padahal Zhan sendiri tak pernah berkeinginan menjadi janda, apa enaknya jadi janda, jadi janda itu berat pikir Zhan.

Oh My Sun (End Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang