Zhan berlari masuk ke dalam rumahnya kembali, dia merapikan pakaiannya, dia berdiri di depan cermin besar di ruang makan yang menyatu dengan dapur, memperhatikan penampilannya hari ini, tidak ada yang salah menurutnya. Celana panjang bahan warna hitam dan kaos polos warna putih, hanya itu, lalu kenapa banyak pria berdiri berjajar rapi di depan rumahnya lalu menatapnya seperti barang berharga, mereka sangat jorok sampai meneteskan air liurnya.
" Kenapa banyak bapak-bapak di depan rumahku, ya Tuhan!" Keluh Zhan pusing, dia tidak mau mendapatkan serangan semprotan kalimat kalimat pedas dari para ibu-ibu di lingkungan tempatnya tinggal karena di sangka sengaja menebar pesona.
Xiao Fei keluar dari kamarnya dengan memakai seragam lengkap sekolahnya. " Mimi kenapa?" Bocah itu bertanya polos saat melihat ibunya gugup.
" Tidak, tapi di depan banyak bapak-bapak berdiri." Jelas Zhan pusing bagaimana dia bisa pergi keluar rumah dengan tenang.
Xiao Fei malah cekikikan. " Kenapa Mimi sangat cantik, jadi banyak paman yang kurang kerjaan menunggu Mimi di depan rumah kita." Celetuknya santai.
" Haaa?" Zhan tak mengerti.
" Dengar mi..." Xiao Fei menuntun ibunya untuk duduk di kursi. " Mimi itu sangat cantik, jadi wajar banyak orang yang menyukai Mimi tapi ingat pesan feifei, jangan mudah percaya dengan bualan paman-paman yang mengejar mimi, mengerti!" Xiao Fei setuju jika ibunya membuka hatinya untuk yang baru hanya saja bocah itu tak ingin ibunya hanya jadi mainan paman-paman mesum yang tidak ada kerjaan menunggui ibunya di depan rumah seharian.
Zhan melongo hebat, xiao fei dewasa sekali dengan mengatakan kalimat sepanjang itu untuknya. " Mimi tahu, feifei tidak usah khawatir." Ia tersenyum kemudian.
" Sekarang kita harus pergi mi, nanti ketinggalan bus ke sekolah."
Zhan berjalan mendekati jendela, mengintip apakah para pria kurang kerjaan itu sudah membubarkan diri dari depan rumah kontrakannya atau belum.
" Sudah bubar." Zhan merasa lega.
" Ayo mi kita berangkat." Xiao Fei menggandeng tangan ibunya keluar rumah.
Zhan mengangguk, untung saja pria pria kurang kerjaan itu sudah bubar, masih pagi dia di buat sport jantung.
Astaga!
.
.
.
Zhan memijat pelipisnya untuk meredakan rasa pusingnya, dia baru pulang dari pasar setelah sebelumnya mengantar anaknya ke sekolah terlebih dahulu, dia kini duduk di bangku panjang taman kota, kantong belanjaannya dia biarkan tergeletak di atas rumput.
" Tidak di rumah, tidak di jalan tidak juga dimana-mana kenapa pria pria menyebalkan itu selalu mengejarku, ya Tuhan...apa mereka sengaja menguntitku." Keluh Zhan pusing.
Saat asyik berbelanja di pasar Zhan di kerubungi pria pria yang sangat penasaran akan sosok janda dengan julukan senyum sehangat mentari pagi, yang entah Zhan sendiri tidak tahu siapa yang memberikan julukan seperti itu padanya, tck.
Asyik menggerutu Zhan melupakan kehadiran hewan berbulu yang kini mengendus plastik belanjaannya yang berisi ikan dan daging untuk bahan masakan yang akan di jualnya.
Srakk
Kucing berbulu abu-abu itu menggigit plastik ikan dan daging yang sejak tadi di incarnya, berlari sejauh mungkin dari kejaran sang pemilik ikan dan daging yang di curinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Sun (End Di Pdf)
Fanfictionxiao zhan, si janda cantik, manis dan seksi yang hidup berdua bersama putera semata wayangnya di kota besar Beijing, hidup berdua dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan. di kelilingi pria pria tampan, kaya raya dan berebut mendapatkan perhatian dari...