Prakata

18 1 0
                                    

Aku ga tau bakal ada yang baca cerita ini atau ga, but I regardly present you guys...

Di Ambang Karam

Setelah berulang kali ganti judul, akhirnya pilihanku jatuh pada judul ini, yang kutemukan saat mendengar lagu-lagu milik band musik Amigdala.

Dan dari puluhan draft cerita yang pernah kutulis dan beberapa di antaranya stuck di tengah jalan, akhirnya aku memilih cerita ini untuk kupublish, cerita yang kutulis di tengah-tengah kemumetanku dalam menyusun skripsiku, di tengah-tengah badai yang menghantam dunia ku, di saat pikiran-pikiran buruk soal menghilangkan nyawa membisiku hampir setiap hari.

Aku hanya merasa, menulis di sini seperti media pelarianku. Tempatku berlari ketika merasa sedang tidak stabil. Pun aku bisa menenangkan pikiranku sejenak dari riuh di kepala kecilku yang entah kapan akan hilang.

Guys, tulisanku ini jelas jauh dari kata sempurna. Aku seorang amatir yang baru belajar membuat narasi. Susunan kataku berantakan. Aku tidak pandai memilih kata yang tepat untuk tulisanku. Bahkan merangkai kata yang indah dan lebih proper untuk dibaca pun, aku masih belum mahir.

Dan yah, aku tidak menaruh ekspektasi apa pun pada tulisan ini.

Senin, 25 April 2022
Salam sayang,

Namel

Di Ambang KaramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang