SPESIAL CHAPTER part 2

106 12 0
                                    

Saat ini Hina dengan berat hati harus pergi ke tepi bukit kota bersama pengawal gadungan nya

Memang agak kesal dengan kelakuan ayahnya yang panik dan pemerintah tadi, tapi dia hanya mengambil sifat positif nya.

'duh... Capek njir, badan belum juga diapa-apain udh disuruh ini itu, hahh....' batin Hina

"Hei petani, kau mau ambil bibit apa sampai raja menyuruh kami untuk mengawalmu?" tanya salah satu prajurit

"Aku m-mau ambil bibit sayur langka..." bohong Hina

"Oohhh giituuuu" kata dua pengawal gadungan itu.

Setelah perjalanan yang cukup menguras keringat mereka pun sampai di tepi bukit

Hina pun dengan cepat mencari gubuk yang ayahnya bilang tadi

'mana sih gubuk!?!' batin Hina

"A-ano.... Bolehkah kalian membantu ku?" tanya Hina dengan imoet :3

"Boleh... Bantu apa?" tanya kedua pengawal itu

"Kata sang raja ia membuat sebuah gubuk yang didalamnya ada bibit yang aku cari" alasan Hina

"Ohh, baiklah kami akan mencari nya"

SKIP

Alhamdulillah, setelah lama mencari akhirnya ketemu juga, Hina pun menyuruh para pengawal untuk tidak ikut masuk ke gubuk, karena ia butuh privasi.

"Ha-halo-"

PAAANGG!!!

Sebuah panci digetok ke kepala Hina dengan keras, tapi untung saja Hina selamat

"OII MAKSUD LO MUKUL PALA GW APA HAHH!!!!" amuk Hina ke orang yang mengetok palaknya

"KAMU SIH KE RUMAH KU GK BILANG DULU!! AKU KAN TAKUT!" teriak orang itu

"GW ADA KALE NGUCAP SALAM!! NIH!!! ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH!!!!!" kata Hina mengucapkan salam

"Waalaikumsalam."

Setelah lama berbicara bercampur cek-cok mereka pun berbicara ke intinya

"Jadi gimana mengembalikan aku ke wujudku yang asli?" tanya Hina ke Takemichi yang ternyata adalah penyihir yang ayahnya bilang tadi

"Ma-maaf kutukan ini adalah kutukan dalam yang berarti tak dapat di sembuhkan" kata Takemichi sedih

'hah.... Sia-sia gw kesini' batin Hina kecewa

"Tapi kalau benar penyihir dalam masuk ke kotamu... ARTINYA KOTA DALAM BAHAYA!!!" teriak Takemichi

"Kau tidak usah cemas, monster itu tidak mungkin kuat, hanya saja banyak.... Tapi lebih banyak pengawal kerajaan!" kata Hina memercayakan Takemichi

"Kau salah! Mereka itu kuat-kuat! Mereka dulunya pesaing ayahmu dan para penyihir kuno!" kata Takemichi

Merasa tidak dipercayai Hina pun menolak kenyataan yang dibilang Takemichi

"Kenapa kau tau!?! Aku belum lahir saja belum ada cerita bodoh seperti itu!" kata Hina mengejek perkataan Takemichi

"Hei! Percaya lah padaku!!!" kata Takemichi berusaha mempercayai Hina kalau perkataan benar

"Sudahlah aku mau pergi! Tidak ada yang menarik di gubuk ini!!" kata Hina beranjak pergi, dan saat membuka pintu ia syok setengah mati karena

Para pengawal nya telah mati bersimbah darah!

Takemichi pun bergegas ke sana dan mengecek tubuh para pengawal

"Perang... Sudah di depan mata!" kata Takemichi balik ke gubuknya lagi dan kembali lagi dan membawa panah

"Apa kau percaya apa yang aku katakan?! Kita tidak punya banyak waktu Hina!!" kata Takemichi menarik Hina pergi ke hutan

"OI OI OII!!! KITA INI MAU KEMANA!?!" tanya Hina kesal

"Kita akan mencari dimensi mati, yang disana ada naga yang tertidur pulas yang ditidurkan oleh para penyihir kuno dulu..." kata Takemichi menjelaskan

"Untuk apa naga!?!"

"Untuk membunuh para monster dan penyihir dalam tentu saja!"

TBC

TOP (ALLTAKE) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang