coker 4

223 46 0
                                    

"kok bisa tau gue ada di toko roti disitu?" tanya Jeongwoo saat diri nya sudah duduk di dalam mobil Haruto.

"gue udah inget"

Jeongwoo mengernyit, tak paham apa yang di maksud dari ucapan Haruto di sebelah nya. Haruto lalu mengambil tangan yang sedikit lebih kecil dari nya, dan di genggam nya tangan itu. dingin. mungkin ini ulah angin sore dan ac dari mobil yang langsung mengenai kulit mulus kecoklatan di sebelah nya.

tentu saja Jeongwoo sedikit terkejut dengan aksi tiba - tiba dari Haruto. biasa nya Haruto akan sangat marah jika tangan nya di sentuh sembarangan oleh orang lain kecuali teman - teman nya. tetapi kali ini berbeda. mungkin ini adalah hari keberuntungan si manis.

"lo kedinginan kan? pegang tangan gue aja" ucap Haruto dengan lembut, tak lupa senyuman kecil tercipta pada paras elok milik remaja Watanabe itu.

jantung Jeongwoo seketika berdebar dua kali lebih cepat. tak sadar apa yang telah ia dengar dari seorang yang dua tahun– atau mungkin 12 tahun ia sukai.

"you are my wife, did you remember? uwu?" kali ini jantung si manis benar - benar tak bisa di kendalikan. jika di beri pilihan, Jeongwoo akan melompat keluar dari mobil dan berteriak sekencang mungkin, jika ia sedang tersipu malu. Haruto mengingat nya.

"lo inget?" tanya Jeongwoo dengan nada yang sedikit bergetar. Haruto hanya tersenyum, lalu tangan nya ia angkat untuk mengusap pipi gembil si manis perlahan.

"huum, gue inget semua nya sekarang. gue inget dulu kita pernah main nikah - nikah an dan lo jadi ist– uh sorry, i mean suami manis gue. lo dulu juga suka ciumin pipi gue dan manggil gue dengan sebutan 'ayah'. how cute? bisa ngga kita ulangi masa - masa itu lagi?" Jeongwoo terkejut, ini pertama kali nya setelah 12 tahun ia mendengar Haruto mengucapkan kalimat yang panjang.

si manis menahan senyum nya dan mengalihkan wajah nya karena pasti wajah nya sudah berwarna kemerahan. ia malu.

.

hy slmt malam semua nya🤭

kerenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang