Nobles and Knights
"Hey!"
Elaine melihat ke samping, gadis pirang yang penuh energi sudah menepi. Dia berteriak kecil.
"Tunjukan kemampuanmu supaya mereka memilihmu."
Apa?
Setelah itu gadis pirang itu berlalu, berbaur bersama bangsawan lain, yang kemudian berbaris membuat kelompok kecil dan mulai berbincang-bincang dengan para kesatria.
Apa yang harus Elaine lakukan? Memang bagaimana caranya mengikat kontrak?
"Anda-"
Elaine berjengkit, seorang kesatria menghampirinya. Pria itu memakai seragam khas petarung berwarna hitam dan merah darah. Rambutnya yang berwarna coklat terang dililit bandana hitam sampai rambutnya tertarik berdiri keatas. Tapi yang paling mencolok adalah dua pedang besar di belakang punggungnya. Satu berwarna hitam dan satu putih.
Elaine menarik langkahnya ke belakang sedikit. Merasa terintimidasi karena tinggi badan mereka yang beda jauh. Tapi saat Elaine melangkah kecil lagi ke belakang, punggungnya menabrak seseorang.
"Hey, siapa namamu?" Orang itu bertanya ringan. Elaine menoleh ke belakang, ada pria lain di sana. Kesatria pengguna tombak, rambutnya panjang dan di kuncir tinggi di belakang. Terlihat sangat serampangan.
"A-aku-"
"Apa kau bisa menghasilkan uang?"
Elaine menutup lagi mulutnya, dia menunduk saat beberapa kesatria bertubuh besar lain mulai mengerumuninya. Diam-dian Elaine memeluk lengannya yang gemetar.
"Aku tidak mau bersama bangsawan yang tidak bisa menghasilkan uang, pasti merepotkan."
Elaine tidak mengatakan apapun, dia hanya berusaha bernapas dengan benar saat kesatria-kesatria itu mengamatinya.
"Apa kau punya tanda bangsawan? Kau tidak terlihat seperti bangsawan."
"Huh?"
Elaine menarik tubuhnya ke belakang, saat kesatria tombak mendekatkan wajahnya, dekat sekali sampai Elaine bisa mencium bau matahari dari baju seragamnya.
"Coba lihat."
Pria ini sepertinya tipe yang sangat berisik. Dia memiliki aura kehidupan seperti matahari yang sangat menyilaukan.
Elaine tidak mengatakan apapun, dia memegang telapak tangannya, mengangkatnya sedikit. Elaine menelan ludahnya sebentar sebelum kemudian melepas sarung tangan putih yang membungkus telapak tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Holy Grail : The Last Wish
AdventureKetika para kaum jelata akhirnya memberontak pada para penguasa. Masyarakat kelas bangsawan hidup dalam bayang-bayang kematian. Diatas dunia yang kacau balau dan penuh dengan teror ketakutan itu, ada satu benda yang diyakini bisa mengubah takdir ses...