Prolog

3 1 0
                                    

"Maskot kelompok 7 ayo maju!" teriak seorang kakak kelas OSIS bercelana abu-abu dan memakai jas OSIS kepada salah satu peserta ospek di baris depan, menyuruh peserta itu untuk maju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maskot kelompok 7 ayo maju!" teriak seorang kakak kelas OSIS bercelana abu-abu dan memakai jas OSIS kepada salah satu peserta ospek di baris depan, menyuruh peserta itu untuk maju. Laki-laki berbadan jangkung itu terlihat beda sendiri karena seragamnya SMP yang dia pakai berbeda dari seragam SMP lainnya. Ditambah hanya dia sendiri yang berdiri karena peserta lainnya diperintahkan untuk duduk.

"Hai bro, nama lo siapa?" tanya MC sambil menyerahkan salah satu mic untuk anak tersebut.

"Gio"

"Oke, bro. Gue mau tanya nih sama lo, kenapa kelompok lo pilih atribut ini?" sambil mengacungkan tongkat pendek.

"Simpel aja sih, Bang. Gue pilih tongkat biar kalo ada anak kelompok gue yang bandel bisa langsung gue getok" sontak jawabannya membuat semua orang tertawa.

"Waduh, agak radikal juga lo ya? Apa gak takut masuk BK lo? Murid baru udah macem-macem"

"Justru menurut gue ini salah satu tindakan preventif, Bang. Kalo mereka takut gue pukul, mereka ngga akan bandel, kalo mereka ga bandel, ya nggak gue pukul." beberapa orang terlihat kagum dengan pemikirannya, beberapa bertepuk tangan dan bersiul. "GIO MASKOT SEUMUR HIDUP!!!" ujar salah satu teman kelompoknya, lagi-lagi semua tertawa.

"Mantap banget ni bujang. Sekarang gue tantang lo pimpin yel-yel ospek, teman-teman yang lain nanti ikut arahan lo, siap?" tanya ketua OSIS sambil memegang bahu anak itu. Dia mengangguk mantap.

Awalnya, semua berjalan secara normal, namun gerakan yang dia contohkan lama-lama semakin nyeleneh dan mengundang banyak tawa semua orang, tidak terkecuali Yurel. Yurel bahkan terbahak-bahak ketika Gio malah menggunakan mic sebagai tongkat yang diangkat-angkat dan tongkat ia gunakan sebagai mic sehingga tidak ada suara yang terdengar. 

Hari itu, stigma tentang ospek adalah hal yang sangat menyeramkan bagi para murid baru menjadi akhirnya terpatahkan.                  




Hello guys, ini cerita pertamaku! Hope u guys enjoy with this story and i hope y'all support me. Kritik dan saran akan sangat membantu untuk kemajuan cerita ini, Aku juga berharap kalian bijak dalam membaca dan memberikan pengaruh positif dari cerita ini yang aku buat dengan imajinasiku sendiri. Jangan lupa tinggalkan jejak, see u next chapter!!! xoxo

Behind YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang