Saat ini sudah menjelang malam, setelah film itu selesai kami memutuskan untuk kembali ke rumah.
Walaupun orang tuaku adalah pengusaha hebat, tapi aku tidak mau memakai uang mereka, aku ingin belajar untuk mendiri.
Saat kami menuju basement, aku melihat seorang pria tua bersama dengan seorang wanita muda disampingnya.
Mereka terlihat sangat mesra sekali terlihat dari rangkulan keduanya dan candaan yang mereka buat.
Sejenak aku memperhatikannya cukup lama
Sepertinya aku kenal dia
"Chanyeol, apa kau tidak apa apa?" tanya baekhyun yang membuka pintu setelah sebelunnya dia berada di dalam.
Tersontak kaget mendengar perkataan baekhyun, aku segera masuk ke mobil dan mengendarainya dengan santai.
Sempat teringat wajah pria itu dalam pikiranku
Siapa dia? Sepertinya aku mengenalnya
Tapi aku tidak memerhatikan lebih aku harus fokus menyetir
Dann...
Sampailah kini aku dirumahku. Aku yang setibanya pulang langsung menuju kamar dan tidur.
Sementara baekhyun? Dia masih ada plot yang harus dia buat untuk novelnya kali ini
Memang menjadi seorang novelis adalah cita-citanya sejak dulu, dia bahkan rela tidur jam 5 hanya untuk menulis novelnya itu.
Malam itu, karena kelelahan aku tertidur lelap, sangat lelap dari biasanya.
-÷÷-
Aku membuka mataku perlahan, melihat sekeliling kamarku yang cerah oleh cahaya sang raja
Aku keluar dari kamar setelah bersiap dan melihat baekhyun ada di dapur- memasak sarapan untuk kami berdua
"Selamat pagi chanyeol" sapanya sambil memotong wortel
Langsung kuhampiri dia dan memeluk badannya dari belakang dan mencium aroma wangi sabun khas bunga miliknya
Membalikan tubuhnya dan mencium pipinya.
Terlihat sekali wajahnya yang langsung merah hahaha dia imut sekali.
"Hehe morning kiss dariku nyonya park"
Seketika dia langsung menundukan wajahnya karena malu mungkin(?) karena ketampananku ini
Setelah menunggu beberapa menit aku memakan omelett wortel dan salad sayurku.
"Jadi, hari ini kau pulang jam berapa?" tanya baekhyun yang memakan selada dengan mayonaisenya.
"Ehm,, mungkin aku akan pulang pukul 7 malam. Memangnya kenapa?"
"Tidak apa, lanjutkan saja sarapanmu nanti kalau kau tidak cepat maka akan terlambat"
Aku segera menghabiskan makananku dan berangkat ke kantor.
--÷--
Speedometerku bergerak dengan sangat santai.
Hari ini memang tidak ada meeting khusus seperti sebelumnya, jadi aku sedikit menurunkan kecepatanku.
Menjalani aktifitas setelah sehari sesudah weekend memang sangat padat.
Orang-orang banyak mengantar anaknya pergi ke sekolah. Tetapi, walau lalu lintas padat tetap saja lancar.
Sambil menunggu lampu merah di perempatan bakery, aku memainkan musik lewat tape mobil ku.