Hari ini Chuuya hanya duduk linglung di apartemen-nya, dia baru saja selesai membersihkan seluruh dan setiap sudut apartemen-nya karena tidak ada pekerjaan.
Matanya menatap kosong ke langit-langit apartemen-nya, dulu selalu ada suara bising darisana, sekarang sepi.
Baru saja sedikit teringat masa lalu, wajah (y/n) tiba-tiba memenuhi pandangan-nya.
"Chuuya-kun jalan-jalan yuk!"
Chuuya menghela nafas. "Kau ini, kenapa keras kepala sekali mengajak-ku jalan-jalan, pergi sendiri kan bisa."
"Yaah..... kalo kayak gitu nggak ada yang traktir dong."
"Aku nggak mau dianggap orang gila karena berbicara denganmu diluar sana. Cukup sudah hancur reputasiku di Port Mafia, jangan kau buat reputasiku diluar ikut hancur."
"Nggak akan kok, janji deh 🙏"
Chuuya terdiam sebentar, sampai akhirnya menjawab. "Yaudah ayo!"
"Eh? Tumben mau?"
"Jadi nggak nih? Kalo nggak yaudah."
"Eh! Jadi dong!"
"Yaudah nggak usah bising, aku ganti baju dulu."
Chuuya melenggang pergi kekamarnya, sedangkan (y/n) hanya menatap pintu kamar Chuuya yang tertutup, kemudian menatap keatas.
"Hhmm..... Wheelman ka? Kau punya teman yang unik ya, Chuuya-kun."
Tidak lama Chuuya keluar dari kamar dengan pakaian kasualnya, mengambil kunci mobilnya dan melenggang pergi. "Ayo."
------
(Y/n) sedang asyik melayang mengelilingi taman bermain, sedangkan Chuuya hanya duduk melihatinya saja, tidak tau harus apa. (Y/n) yang berisik minta kesini tadi, karena itu mereka berakhir ditaman bermain.
"Chuuya-kun, kok duduk aja, ayo main itu." Jari (y/n) menunjuk salah satu wahana disana.
Chuuya hanya diam, tidak bergerak sedikitpun.
"Chuuya-kun jangan cuekin aku dong."
"....."
(Y/n) menghela nafas, perlahan dia menapakkan kakinya ditanah, berdiri tepat didepan Chuuya. Tangannya menarik paksa lengan Chuuya hingga Chuuya berdiri dan ikut dengannya.
"Tunggu, Oi!"
Teriakan Chuuya tidak digubris oleh (y/n), sedangkan Chuuya langsung menutup mulutnya dengan tangan, dia kelepasan berteriak, diperhatikannya sekitar namun tidak mendapati sesiapapun yang memandangnya aneh.
Dilihatnya lagi (y/n) yang masih setia menariknya, hingga Chuuya menyadari satu hal, kaki (y/n) menapak tanah, gadis ini berjalan bukan melayang, kalau diperhatikan tingginya hanya sekitar dagu Chuuya.
"Kau pendek juga ya."
Perempatan langsung muncul didahi (y/n). "Orang pendek gak usah ngatain orang lain pendek."
Giliran Chuuya yang kesal. "Heh, siapa yang-"
"Ano sumimasen, tolong untuk 2 orang."
"Hai'"
Tanpa sadar mereka sudah sampai di wahana yang ingin (y/n) naiki, ditatap kaget (y/n) oleh Chuuya. Orang lain bisa melihatnya kali ini?
"Chuuya-kun!"
Panggilan (y/n) membuat Chuuya sadar akan situasi dan segera membayar karcis tersebut.
"Arigatou gozaimasu."
(Y/n) dengan hati riang menaiki wahana roller coaster yang diinginkannya, sedangkan Chuuya hanya mengekor.
Permainan dimulai, (y/n) berteriak riang sedangkan Chuuya yang melihat (y/n) berteriak riang tanpa sadar ikut tertawa.
Selesai roller coaster, mereka mencoba berbagai wahana lainnya hingga senja menjemput. (Y/n) sedang menikmati crepe yang dibelikan Chuuya.
"Chuuya-kun ayo naik itu." Tangannya menunjuk kearah bianglala.
"Yaudah ayo."
"Yeay!"
Mereka berdua menaiki bianglala itu, menikmati pemandangan senja yang menghiasi Yokohama.
"Padahal kau bisa bermain sepuasnya disini setiap hari tanpa membayar tapi kenapa tidak kau lakukan?"
"Kalau kayak gitu ngebosenin jadinya, kalau gini kan seru." Kakinya berayun-ayun ria. "Lagipula kalau begini jadinya seperti kencan" gumamnya tidak terdengar jelas oleh Chuuya.
"Apa kau bilang?"
"Tidak ada~"
(Y/n) kembali memakan crepe-nya, Chuuya hanya memperhatikannya sampai dia sadar satu hal.
"Kau tidak memakai alas kaki?"
"Hm?" Dilihatnya kakinya sendiri. Karena gaun (y/n) panjang, kakinya jadi tidak kelihatan begitu jelas. "Nggak sih, aku juga nggak terlalu butuh."
"Kakimu nggak sakit apa?"
"Nggak juga, aku lebih sering melayang soalnya. Hari ini juga, walau kelihatan seperti berjalan, sebenarnya aku masih sedikit melayang."
"Kau ternyata benar-benar pendek ya."
"Gak usah ngatain orang lain pendek, kerdil!"
"Siapa yang kau panggil kerdil, ha?!!! Dasar gadis boncel!!"
"Humph!" (Y/n) cemberut dan membuang muka kesal, membuat Chuuya gemas.
"Ne... Chu-"
"Kapan-kapan aku belikan."
"Hah?"
"Ck! Kapan-kapan aku belikan sepatu untukmu, aku tidak mau dianggap sebagai pria yang tidak gentle karena berjalan dengan gadis tanpa alas kaki!" Muka Chuuya agak memerah, Tsundere nya mulai kumat.
"Yeay! Arigatou Chuuya-kun"
Chuuya tanpa sadar tersenyum lembut melihat (y/n) senang, matanya terus memperhatikan (y/n) yang tersenyum senang melihat kota,
'sungguh cantik.'
Wajah Chuuya langsung memerah karena pemikirannya sendiri, langsung dia tepis semua pemikiran itu.
Hari sudah menjelang malam, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang setelah bermain seharian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iki tsudzukeru watashi no riyū (N. Chuuya X Reader)
FanfictionPertemuan Nakahara Chuuya dengan gadis bernama (y/n), gadis yang riang namun juga misterius. gadis yang selalu membuat Chuuya kesal tapi juga senang, membuat sebuah perasaan aneh tumbuh dihati Chuuya.