Chapter 3

73 14 2
                                    

Sudah 1 minggu, sejak (y/n) dan Chuuya bertemu, dan gadis itu terus mengikuti Chuuya.

Chuuya pun sudah mulai terbiasa dengan (y/n) yang terus mengikutinya dan suka tiba-tiba muncul, kecuali disaat-saat tertentu, seperti pagi ini.

(Y/n) yang baru saja memasuki kamar Chuuya setelah bosan menonton TV diruang tamu, tidak menemukan keberadaan Chuuya dikamarnya.

Gadis itu langsung menoleh kearah pintu yang ada dikamar itu dan langsung menembus masuk tanpa pikir panjang.

Hal pertama yang dilihat (y/n) adalah Chuuya yang hanya mengenakan boxer-nya tanpa mengenakan atasan apapun, memperlihatkan dada bidang-nya dan pinggang-nya yang tergolong cukup ramping untuk ukuran pria.

Wajah (y/n) langsung memerah bagai kepiting rebus begitu pula dengan Chuuya yang langsung refleks mengambil kain terdekat untuk menutupi tubuhnya.

"NGAPAIN KAU MASUK KESINI GADIS MESUM?!!!!!"

Mengabaikan teriakan Chuuya, (y/n) langsung menutup mukanya dengan kedua telapak tangan-nya dan langsung keluar dari sana.

(Y/n) langsung melesat keruang tamu dan kembali menonton TV, walau dia lebih fokus untuk mencoba menetralkan detak jantung dan wajah memerahnya.

Tidak lama, Chuuya keluar dari kamarnya dengan berpakaian lengkap dan langsung menghampiri (y/n) yang terlihat fokus pada TV, dan langsung menjitak kepala (y/n), walau percuma karena tangan-nya menembus gadis itu.

"NGAPAIN KAU MAIN NYELONONG MASUK KEKAMAR MANDI HENTAI ONNA?!!!"

(Y/n) Langsung menoleh kearah Chuuya dan menatap nya kesal. "Siapa yang kau panggil Hentai, dasar cebol!!!"

"TENTU SAJA KAU!!! Gadis mana yang bisa dengan santai nya masuk ke kamar mandi saat ada pria didalamnya!!!!"

"Ya- ya mana kutahu kau ada didalam situ, ma-makanya aku langsung masuk!" Balas (y/n) sedikit terbata-bata karena bingung sekaligus malu.

"Bagaimana mungkin kau tidak tau aku didalam disaat aku bahkan tidak berada ruang tamu maupun dapur dan kau sedari tadi disini dan tidak melihatku keluar kamar." Balas Chuuya menahan kesal.

(Y/n) langsung diam, tidak bisa lagi menyangkal kata-kata Chuuya, dia mengalihkan pandangan-nya dari Chuuya dan menunduk, menyembunyikan wajahnya yang memerah malu.

Chuuya langsung menghela nafas lelah, gadis ini benar-benar membuatnya stress.

".....nasai..."

"Ha?"

Chuuya sedikit mendekat kearah (y/n), membuat (y/n) semakin menunduk.

"Gomenasai..."

Chuuya mendengus, tangan-nya terulur mengarah ke kepala gadis itu dan mengelusnya, ternyata gadis itu bisa disentuh sekarang.

"Jangan kau ulangi lagi ya."

(y/n) perlahan mengangguk. "U-um"

Chuuya tersenyum lembut dan mulai tertawa kecil, tangan-nya perlahan mulai mengacak-acak rambut gadis itu, membuat gadis itu kesal dan mejauhkan tangan Chuuya dari kepalanya.

"Mou, kau ngapain sih? Rambutku jadi berantakan, tau!"

"Habisnya kau benar-benar seperti anak kecil kalau dimarahi. Hahaha..." Chuuya mulai tertawa dengan keras.

Wajah (y/n) langsung memerah menahan kesal, dan langsung menjitak kepala Chuuya.

"Siapa yang kau panggil anak kecil, kerdil?!!!"

"Siapa yang kau panggil kerdil, ha?!!!!"

Mereka saling menatap nyalang satu sama lain seperti anak kecil ketika berantem, sampai Chuuya mengakhiri aksi saling tatap mereka karena ingat dia harus berangkat sekarang.

Iki tsudzukeru watashi no riyū (N. Chuuya X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang