Chapter 6

86 9 1
                                    

Suara tembakan memenuhi indra pendengaran, kilatan cahaya menerangi gang sempit itu.

Chuuya dan beberapa anak buahnya tengah baku tembak dengan kelompok pengkhianat yang mencuri data Port Mafia.

Sedangkan (y/n) asyik menonton diatas mereka, "sayangnya nggak ada popcorn, ya..." dikiranya lagi nonton bioskop, ya?

Suara tembakan terhenti, menyisakan mayat dan genangan darah, Chuuya menyuruh anak buahnya untuk menggeledah dan membersihkan mayat mereka.

"Pastikan untuk mengamankan data yang dicuri."

"Hai'!"

"Benar-benar tidak ada ampun, ya..."

Chuuya melenggang pergi dan (y/n) pun mengikutinya. "Chuuya-kun, sesudah ini mau kemana?"

"......." Chuuya hanya diam.

Berkat libur seminggunya, akhirnya Chuuya bisa berlatih mengabaikan (y/n)--lebih kearah latihan sabar sih--semenjengkelkan apapun dia, Chuuya diamin, kalau dah sampai rumah langsung teriak ngomel-ngomel sih.

"Yah.... dicuekin."

Chuuya naik kemobilnya dan pergi kesuatu tempat, tentunya diikuti (y/n).

*    *    *

Chuuya menghentikan mobilnya disebuah bangunan terbengkalai 4 tingkat, memerhatikan sekitar dari dalam mobil, kemudian keluar, menuju bangunan itu.

(Y/n) yang melihat bangunan itu keringat dingin. "Chuuya-kun~ yakin mau masuk? Biasanya tempat beginian banyak hantunya, lo~ nggak takut emang?"

Diam-diam Chuuya sweatdrop, 'Yakali mafia takut hantu.' Batinnya.

Chuuya berkeliling bangunan itu, mencari keberadaan targetnya, (y/n) hanya mengekori sambil melihati sekitar.

Mulai dari lantai 1 sampai lantai 4 mereka berkeliling, tapi tidak menemukan siapapun, kembali ke lantai 1 lagi juga tidak ketemu.

"Chuuya-kun nyari apa, sih?"

"......."

(Y/n) melihat keatas merasa mendengar sesuatu. "Chuuya-kun, kalo nyari orang, diatas ada beberapa."

Chuuya berdecak, mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu, kemudian diperlihatkan pada (y/n), 'jangan mengusiliku sekarang!!!'

(Y/n) langsung cemberut. "Aku serius tahu!!!"

Chuuya menghela nafas, sudah capek dia berkeliling tanpa hasil. Chuuya naik lagi kelantai 2 dan mengelilinginya, tapi tetap tidak ada siapapun.

Chuuya kembali mengetik diponselnya. 'Tidak ada siapapun disini!!!'

"Chuuya-kun aja yang gak detail nyarinya." (Y/n) melayang kearah tembok diantara banyaknya jejeran pintu. "Kenapa gak coba hitung jumlah pintunya?" Rajin amat ngitung jumlah pintu.

Chuuya mendekati (y/n), memperhatikan tembok didepannya. "Ini cuman tembok, kalo mau usil jangan sekarang." Dah capek ngetik dia-nya.

"Ish! Chuuya-kun bodoh ih!!"

"AP-"

Tok tok tok

(Y/n) mengetuk tembok itu, menghentikan omelan Chuuya, tidak berselang lama, tembok itu berubah menjadi pintu, Chuuya terbelalak melihatnya.

"Hehe, aku benar kan~"

Mengabaikan ucapan (y/n), Chuuya membuka pintu itu, mendapati ruangan itu kosong, tidak ada siapapun.

Chuuya melangkah masuk, mengamati ruangan itu begitu pula (y/n), tapi benar-benar kosong.

"Aneh, padahal aku yakin tadi ada orang."

Iki tsudzukeru watashi no riyū (N. Chuuya X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang