chapter 5

4.2K 452 4
                                    

Happy reading~

Di mansion

Tepatnya di sebuah ruangan mereka sedang mendiskusikan sesuatu setelah melihat bukti atas kesalahpahaman 6tahun lalu yg membuat mereka membenci si bungsu

"Mas hiks putraku mas" mendengar tangisan sang istri FAREL BAGASKARA sebagai suami pun langsung memeluk dan berusaha menenangkan istrinya yaitu ALMIRA JJOVANKA BAGASKARA

"Mom apa dia benci sama kita?" Ucap lirih Marvel

Walau lirih namun dapat didengar semua orang mereka juga khawatir akan hal itu

Flashback 6tahun lalu

Seorang anak berusia 10 tahun sedang duduk di taman seorang diri tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya ia pun menengok

"Den mau ikut saya ga kita beli eskrim"ucap orang itu

"Eung ecklim? Mau ayo bi"ujar anak polos itu matanya sudah berbinar mendengar kata ice cream

Orang itu tak lain adalah Lia baby sister Daren, Lia menggenggam tangan mungil Daren lalu membawanya ke suatu tempat.saat menaiki mobil dan melewati toko eskrim Daren sempat bingung.

"Bibi kita mau kemana? ucap Daren kecil

"DIAM!" Sentak bibi Lia

Mendengar itu mata Daren berair ingin sekali menangis namun takut di bentak lagi.

Mobil itu berhenti di tempat yang err banyak wanita² berbaju seksoy Daren diseret masuk ke dalam lalu ia di paksa meminum air yg telah di beri obat tidur. Daren hanya bisa pasrah

"Emhh uhuk uhuk hiks " tangis Daren
"Hahaha cih lihatlah ini " ucap bibi Lia sambil memfoto dirinya yg sudah tertidur di meja yg depannya banyak botol² berisi alkohol

Setelah puas ia membawa pulang Daren dan mencetak foto itu

Pagi harinya di mansion Bagaskara Terjadi keributan

PLAK

suara tamparan yang begitu nyaring menggema di mansion itu

"DAREN ARKANZA BAGASKARA APA YANG KAU LAKUKAN HAH!" ucap sang kakek

"Hiks m-momy hiks" ujar Daren menangis

BRUK

Prang

Arga menendang perut Daren sehingga membuatnya terlempar membentur  guci hingga pecah dan kepalanya terkena pecahan kaca itu lalu yang lain hanya dapat diam tak bisa membantunya, Farel yg notabenenya Daddy Daren menyeretnya keluar dari mansion itu

"Jangan pernah kau injakan kaki di rumah ini pergilah dan kau bukan bagian dari keluarga Bagaskara lagi!" Ucap farel lalu menutup pintu mansion secara kasar

Daren yg mulai kehilangan kesadarannya pun hanya bisa diam dan menangis tak lama ia jatuh pingsan setelah sampai di depan gerbang mansion itu

BRUK

Bi Inah yang sedari tadi mengikuti Daren langsung menggendong Daren. Ia memberhentikan taksi lalu menyuruh sang supir untuk pergi menuju ke rumah sakit. Bertahan ya den batin bi Inah. Setelah sampai dirumah sakit ia langsung membayar taksi dan bergegas ke dalam RS

"DOKTER DOKTER TOLONG" teriak bi Inah

Saat sang dokter membawa Daren keruangan bi Inah menunggu diluar
Sesaat kemudian dokter keluar setelah selesai mengobati Daren.

"Dengan keluarga pasien?" Ucap sang dokter

Bi Inah langsung menghampiri dokter dan mulai bertanya

"Saya dok gimana keadaan den Daren?" Ucap khawatir bi Inah

"Pasien mengalami luka di kepalanya dan beberapa di bagian tubuh lainnya walau tidak parah namun jika terus terjadi seperti ini maka nyawanya tidak akan selamat dan tadi pasien sempat kritis tapi sekarang sudah stabil anda bisa menjenguk nya setelah kami memindahkannya ke ruang rawat." Ucap dokter

DEG

bagai disambar petir di pagi hari bi Inah terkejut nyaris pingsan namun ia tetap tegar.

"Baik terimakasih dok" ucap bi Inah

Sang dokter mengangguk lalu pergi disaat itu juga Daren akan dipindahkan ke ruang rawat, setelah di pindahkan bi Inah menitipkan Daren kepada suster karna BI Inah akan membayar biaya rumah sakit.

Skip~
Satu Minggu berlalu Daren akhirnya pulih dan bisa pulang ke rumah walau semenjak sadar Daren menjadi lebih pendiam

"Den nanti Aden tinggal di gudang kosong belakang mansion gimana?" Tanya bi Inah

Daren hanya dapat mengangguk dan sedikit tersenyum, bi Inah lega ia sudah merenovasi gudang kosong itu menjadi sebuah kamar dengan 1 kasur,meja ,rak buku dengan banyak buku mulai dari sd-kuliah dan tentang bisnis juga ada lalu ada kamar mandi berukuran kecil.

Saat sampai di gudang itu Daren langsung masuk dan mendudukkan dirinya di kasur, iris matanya melihat ke arah rak ia mengambil salah satu buku lalu mulai mempelajarinya.




TBC

Transmigrasi Arkan  [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang