001. AWAL MULA

4.2K 268 119
                                    

WARNING 18+

Kekerasan, minuman terlarang, adegan tidak pantas akan di tuliskan secara mendetail.

MOHON KEBIJAKANNYA SAAT MEMBACA 🙏

.

.

.

❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜

Roppongi adalah distrik hiburan ramai yang menjadi tempat berkumpulnya warga setempat dan turis di bar dan klub yang sibuk saat larut malam.
Sudah tidak di ragukan lagi. Roppongi merupakan tempat yang cocok bagi orang-orang kaya yang ingin menghabiskan uang untuk bersenang-senang.

Seperti apa yang sedang di lakukan oleh sekumpulan pria yang kini sibuk berjudi di ruangan khusus untuk VIP.
Tiga orang tampak duduk di atas karpet bulu lembut, berkumpul mengelilingi meja kecil yang ada di tengah-tengah mereka.
Ketiga pria itu tampak asik dengan permainan yang sudah mereka mereka mainkan berjam-jam lamanya sementara beberapa orang lain yang tidak ikut serta memilih duduk tenang di atas sofa dan menjadi penonton setia.
Salah satu dari ketiga orang yang tengah berjudi itu menaruh sejumlah uang di atas meja sebagai barang taruhan di ikuti oleh ketiga orang lainnya.
Mereka yang duduk di sofa menatap tanpa minat pada permainan yang akan segera di mulai oleh rekannya yang duduk di bawah sana.
Jujur saja mereka semua sudah bosan, suasana dalam ruangan ini semakin lama terasa semakin monoton saja.

Mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan kalian dapat menemukan banyak sekali botol-botol bekas minuman yang sudah tidak bisa di hitung lagi jumlahnya tergeletak begitu saja di atas meja dan juga lantainya.
Bau rokok bercampur dengan alkohol begitu menyengat membuat paru-paru terasa sesak.
Sisa-sisa makanan ringan yang berserakan di lantai membuat siapapun tidak akan betah berlama-lama di dalamnya.
Tetapi bagi para pria yang tergabung dalam suatu organisasi besar dengan nama Bonten tersebut hal itu sama sekali tidak mengganggu.
Mereka sudah terbiasa dan terlihat nyaman-nyaman saja berada di dalam sana sambil menikmati alunan musik yang samar-samar terdengar dari luar ruangan.

"Mochi bilang dia tidak bisa datang." Seorang pria dengan rambut panjang pirang terlihat tengah memainkan telepon genggamnya, membaca sebuah pesan yang di kirim oleh rekan satu geng nya.
Pemuda itu memutar bola matanya malas saat membaca pesan kedua yang di kirim oleh orang yang bernama Mochi tersebut.

"Sibuk katanya, bilang saja dia ingin bersenang-senang dengan istrinya." Pria berambut pirang yang akrab di sapa Koko itu melempar hpnya ke atas meja yang ada di depannya.

"Meski seorang bajingan tapi dia pria yang setia. Padahal banyak wanita cantik dan muda di tempat ini tapi dia lebih memilih menghabiskan waktu bersama istrinya saat sudah sampai di Roppongi, Klise sekali." Seorang pria yang sedari tadi asik berjudi ikut menimpali.
Rambut rosy pink miliknya terlihat mencolok dalam remangnya lampu ruangan. Haruchiyo Sanzu terlihat fokus pada kartu di tangannya. Dia tidak ingin kehilangan uangnya lagi karena kalah bermain dari pria lain yang ada di hadapannya.

BUT BABY LOVE DADDY 🔞🔞🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang