8. Rembulan Tertawa

1 0 0
                                    

Larut tlah singgah pada sudut-sudut kamarku
Lengkap dengan lampu tidur remang-remang dan selimut tipis yang kukenakan hingga batas bahu
Sunyi,
Hanya bersisa irama jarum jam
Pun jalanan di luar tak lagi seriuh tadi siang
Kendaraan-kendaraan penyumbang polusi sejenak berhenti beroperasi
Senyap,
Malem seharusnya menjadi waktu paling tenang bukan
Tatkala dua kupingmu tak lagi menangkap suara-suara menyebalkan
Seharusnya aku lelap berpeluk mimpi menyenangkan
Seharusnya....
Seharusnya....
Tapi ada yang riuh dipenghujung malamku
Pengganggu pejamnya netraku
Perusak lelapnya bunga tidurku.
Riuh...
Ada yang begitu riuh disini
Bersahutan tak mau kalah
Iya disini...
Disudut-sudut kepalaku
Ada gemuruh
Suram....
Ribuan kata berpantulan
Kukira ini kepala bukan trampolin
Ya, kepalaku lebih riuh daripada jalanan tadi siang
Menyebalkan memang
Lagi-lagi malam ini netraku tak kunjung mau terpejam
Dari balik jendela pun bulan seolah tertawa
Mentertawai, seorang yang bergelut dengan insomnia

OyzisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang