Seorang tirani akan tetap menjadi tirani. Yang perlu kita lakukan hanyalah tetap menjadi kuat dan berani.
-Ameera-
Ameera menajamkan pendengarannya. Matanya tak berkedip barang sedetikpun. Daun yang rindang menutupi sebagian tubuhnya, penyamaran yang nyaris sempurna.
Mata birunya awas saat dilihatnya tiga orang pria berpakaian serba hitam dan jubah panjang. Tangannya semakin erat memegang anak panah yang sedari tadi ia arahkan ke bawah, tepat pada salah satu diantara pria berjubah hitam.
"Wanita biadab! Aku bersumpah akan menggorok lehernya dan menjadikannya makan siang Rembo!" umpat salah seorang pria dengan kumis tebal.
Ameera tersenyum miring dibalik sorban penutup wajahnya mendengar perkataan pria tadi. Matanya masih fokus menatap ketiganya, kakinya bertumpu mantap pada salah satu dahan pohon.
"Orang-orang pribumi bodoh! Beraninya mereka bermain-main dengan kita. Kita lihat sajaaghkhhhh.." ucapan seorang pria yang paling pendek diantara mereka terhenti saat sebuah anak panah menancap tepat pada lehernya, bahkan hampir tembus.
Matanya membelalak, ia bahkan tak menyangka nyawanya telah sampai di ubun-ubun. Dua diantara mereka sadar dari keterkejutan dan mengeluarkan senapan laras panjang dari belakang jubah.
Srakhh!
Namun sebuah anak panah telah dulu menancap pada leher kiri, tepat pada urat nadinya. Tangannya mencoba untuk menghentikan pendarahan, namun sia-sia saja. Lukanya terlalu dalam, dan jangan lupakan racun yang sudah dioleskan pada mata anak panah. Ameera tersenyum senang. Dua lawannya telah tumbang.
"Mati kau!" teriak pria berjubah yang masih tersisa sembari mengacungkan senapannya tepat di mana Ameera berjongkok.
Dorr!
Satu tembakan melesat kencang, dan darah memuncrat membasahi tanah. Beberapa burung yang bertengger pada pohon terbang menjauh. Entah karena kaget atau takut. Yang pasti, satu lagi manusia yang kehilangan nyawa di hutan yang rimbun itu. Dengan mata terbelalak kaget, juga darah mengucur dari dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ameera [SLOW UPDATE]
General FictionIa ada di mana-mana. Di kanan, kiri, atas, bawah, belakang dan depanmu. Ia bahkan mengalir dalam darahmu. Iblis.