𝟐 - 𝐤𝐮𝐫𝐬𝐢

124 24 16
                                    

❝ 𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 | 𝐬𝐨𝐨𝐧𝐡𝐨𝐨𝐧 ❞

.

.

.

hari telah berganti minggu, terhitung sudah satu pekan nara dan soonyoung tinggal bersama keluarga jihoon. hubungan mereka semakin erat, jihoon sama sekali tidak keberatan jika nara tinggal disini selamanya. tidak dapat dipungkiri bahwa jihoon merasa nyaman ketika berada disisi wanita itu, nara orang yang sangat baik. berbeda seratus delapan puluh derajat dengan peran antagonis dalam sinetron-sinetron di tv yang menjadi ibu tiri lalu ketika meninggal akan diazab jatuh ketiban genteng. dalam waktu singkat, jihoon sudah menganggap nara sebagai ibunya sendiri meskipun sang ayah dan wanita itu belum menikah secara resmi.

berbicara soal pernikahan, keduanya telah sepakat untuk menikah pada dua hari yang akan mendatang. sangat cepat bukan? tapi tidak masalah. dua hal yang terlambat jihoon ketahui adalah sebuah kenyataan kalau ternyata nara merupakan sekretaris pribadi diperusahaan ayahnya, dan mereka telah menjalin hubungan sejak satu setengah tahun yang lalu. pantas-pantas saja sih kalau jihoon tidak tau, mengingat ia bahkan tidak pernah menginjakkan kakinya disana sekalipun.

satu pekan ini, adalah hari-hari yang berwarna. kediaman lee yang dulunya sunyi, perlahan mulai 'hidup' dengan adanya sepasang ibu dan anak itu.

oh astaga, apakah kalian tau? bocah yang menduduki kelas satu sekolah menengah atas itu sangat amat menjengkelkan sampai mati! jihoon benar-benar dibuat uring-uringan karena nya. kwon soonyoung, si kang gombal kelas kakap. terkadang jihoon heran darimana soonyoung mendapat raingkaian kata-kata menjijikkan itu. seperti saat ini contohnya,

"kak, mau berangkat bareng soonyoung ga?"

jihoon menggeleng, "gausah, gue jalan kaki aja."

pemuda bermata sipit itu tampak kecewa, "yah.. emangnya kenapa?"

"lo masih dibawah umur bego. kalo ditilang mah yang ada kagak jadi ke sekolah, tapi malah ke kantor polisi." jihoon memutar bola matanya. berlama-lama dengan bocah ini membuat kesabarannya habis sehingga tidak tahan untuk mengeluarkan kata-kata mutiaranya.

"oh, jadi kak ji gamau diajak ke kantor polisi ya?"

"ck, siapa yang mau sih anjing."

soonyoung menopang dagu menggunakan sebelah tangannya, "kalo aku ajak ke kua aja gimana? kak ji mau ga?"

ingatkan jihoon untuk membeli beberapa sandal selop lagi agar ia bisa sepuasnya melayangkan sepasang benda itu ke kepala soonyoung. stok sandal selopnya bahkan menipis karena hampir setiap hari jihoon melemparkan sandal favoritnya bermaksud untuk menghajar soonyoung, namun selalu saja malah berakhir menghilang entah kemana.

"berangkat sono, belajar yang rajin. gausah nyusahin orang."

soonyoung nyengir, "iyaaa, kak jihoon ku sayanggg. perhatian banget sih ke soonyoung, hehehee."

jihoon memamerkan sebuah spatula digenggamannya tepat dihadapan soonyoung, "pergi ga lo!"

soonyoung mengangkat kedua tangannya keatas berisyarat menyerah, "oke-oke soonyoung berangkat dulu. dadah kak ji, muah lafyu!" tak lupa memberi flying kiss kepada jihoon yang tentunya diacuhkan oleh si penerima.

"hm, ati-ati dijalan."

"sip, kak ji juga yaa!"

baru setelah kalimat itu, soonyoung benar-benar lenyap dari pandangannya. jam dinding telah menunjukkan pukul 6 lebih 30 menit, jihoon buru-buru memasukkan bekal yan memberhentikan langkahnya dan menoleh kebelakang, mendapati kim mingyu berlari tergesa-gesa menghampirinya. jihoon merasakan mingyu merangkul lehernya dengan erat, "ayo jalan bareng."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐤𝐚𝐤𝐚𝐤 || 𝐬𝐨𝐨𝐧𝐡𝐨𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang