Sungguh malam yang sangat panjang. Amanda, Kinanti, dan Lona menghabiskan waktu dengan menangis. Mereka tak tahu apa yang harus mereka lakukan, melarikan diri pun tak akan berguna. Amanda menatap atap-atap kamarnya, air mata tak berhenti menetes di pipinya. Ia membayangkan bagaimana kehidupannya dengan mereka nanti, akankah mereka menyakiti Amanda seperti tadi?
Kinanti masuk ke kamar Amanda, ia duduk disamping Amanda yang sedang menangis. Kinanti menatap putrinya dengan rasa kecewa, ia kecewa dengan dirinya karena ia tak bisa menjaga putrinya dengan baik. Amanda menoleh ke arah Kinanti lalu duduk, Amanda langsung memeluk bundanya dengan erat sembari menangis.
"Bunda Amanda gamau pergi sama mereka bunda" tangis Amanda dengan kencang. Mendengar putrinya menangis seperti itu Kinanti memeluk Amanda lebih erat, tak terasa air mata Kinanti jatuh ke pipinya. Kinanti tak kuat melihat semua ini
"Sayang, maafin bunda ya. Bunda gagal jagain kamu" ucap Kinanti dengan suara tangisnya
"Amanda takut sama mereka" tangis Amanda semakin menjadi jadi
"Sayang, kita gabisa berbuat apa-apa. Kemana pun kita pergi, mereka pasti tau" ucap Kinanti memegang wajah Amanda
"Tapi, mereka akan menyiksa Amanda" ucap Amanda tersisak sisak
"Sayang, kalau misalkan mereka akan nyakitin Amanda, kenapa enggak dari kemarin? Iya kan?" Bantah Kinanti
Tangis Amanda mereda, ia berpikir bahwa perkataan bundanya ada benarnya. Apa mereka sebenarnya baik sama Amanda? Tapi kalau misalnya mereka bohong gimana? Tanya Amanda dalam hati
"Sayang bunda janji, bunda akan selalu menemui Amanda. Kapanpun, bunda akan berusaha" ucap Kinanti menatap mata Amanda
"Amanda maunya bunda ikut sama Amanda, aku gamau tinggal sama mereka" rengek Amanda
"Bunda juga maunya gitu sayang, percaya sama bunda deh, bunda sayang banget sama Amanda. Itu kenapa bunda gamau mereka nyakitin kamu sayang" ucap Kinanti meneteskan air matanya
"Bunda, apa mereka akan menikahi Amanda?" Tanya Amanda membuat kaget Kinanti
"Kalau pun begitu, bunda tidak akan melepaskan kamu segampang itu sayang" jawab Kinanti
"Amanda sayang sama bunda, Amanda gamau pisah sama bunda" ucap Amanda
"Amanda pernah bilang kalau Amanda pengen sekolah publik bukan? Jadi ada kemungkinan mereka akan mengizinkan Amanda bersekolah publik" kata Kinanti mengalihkan pembicaraan
Amanda teringat keinginannya itu, tapi mengingat kejadian tadi Amanda sama sekali tidak menginginkan hal itu lagi. Yang ia inginkan sekarang hanya bersama bundanya selamanya
"Bunda janji kalau mereka sudah bawa Amanda pergi, bunda akan menemui Amanda?" Tanya Amanda
"Sayang, itu jangan dipertanyakan lagi. Bunda akan selalu, bahkan kalau bisa setiap hari menemui kamu sayang" jawabnya dengan senyum lebar
"Amanda sayang banget sama bunda, maafin Amanda karena kemarin Amanda enggak denger kata bunda" ucap Amanda memeluk kembali bundanya
"Iya sayang, bunda juga sayang sama Amanda" ucap Kinanti
Mereka bertatapan, ini terakhir kalinya mereka berpelukan seperti ini
"Sekarang Amanda tidur sama bunda disini, peluk bunda erat erat" kata Kinanti kepada Amanda
Mereka tidur berpelukan, Kinanti tak bisa tidur memikirkan apa yang akan terjadi besok. Apa dia akan kuat melihat putrinya diambil oleh orang lain?
__________Untuk The Williams ini menjadi kebahagiaan mereka, mereka berhasil mendapatkan pujaan hati mereka walaupun harus mengorbankan kepercayaan Amanda kepada mereka. Mereka senang akhirnya Amanda berada ditangan mereka. Mereka pikir Amanda akan sangat aman jika berada didekat mereka
YOU ARE READING
THEIR INNOCENT GIRL
RomanceGimana kalau dua pria bersaudara berbadan kekar dan memiliki sifat kejam dan dingin jatuh cinta dengan seorang gadis polos dan lugu? Kira-kira siapa yang akan memenangkan hati sang gadis? Atau mereka akan mencintai dan menjaga Gadis itu bersama-sama...