1. the beginning of misfortune

583 60 8
                                    

Soora, dia hanya seorang perempuan biasa namun ia terkenal baik dan pemberani bagi orang-orang di sekitarnya.

Dia mempunyai latar belakang yang misterius dan tiada siapapun yang tahu keluarganya. Yang mereka tahu tentang Soora adalah dia memiliki seorang adik laki-laki, bernama Asahi. Yang dimana, adiknya itu merupakan idola cilik ternama sejak ia berumur 5 tahun. Namun, setelah ia menginjak umur 16 tahun. Asahi memutuskan untuk tidak lagi tampil di dunia hiburan.

Kakaknya, Soora tidak memaksakannya untuk pensiun ataupun  mengajaknya kembali lagi.

Sudah sebulan lamanya Asahi keluar dari agensi dan memilih untuk istirahat di rumah bersama kakaknya. Banyak dari asumsi masyarakat berkata bahwa Asahi mengidap penyakit, ada juga yang bilang bahwa ia diancam untuk pensiun. Bermacam-macam gosip dari mereka yang nyatanya jauh dari realita. Tak seperti keliatannya, Asahi selama ini lekat dengan karakternya yang dingin serta pendiam di televisi hal itu membuat namanya semakin meroket di kalangan gadis-gadis remaja.

Aslinya sih, berbeda jauh. Saat ini ia tengah sibuk bermain game online rpg yang sedang booming akhir-akhir ini di sosial media. Di depannya sudah ada layar lebar yang besar. Tidak usah ditanya, ruangan itu hanya dipakai khusus untuk bermain. Gaming Room, tertera di luar tepat di pintu.

"Asahi! Bisa gak lo udahan main game-nya?" Tanya Soora. Ia sudah menunggu adiknya sedari tadi.

"Hah? Noona mau main?" Tanya Asahi balik.

"Lo kira gue bakal main? Jelas lah!" Soora mendekat dan mengambil Virtual Reality Headset yang awalnya berada di kepala Asahi. "Ah! Rambut gue!" Teriak Asahi. "Jangan lebay deh." Asahi mem-pout bibirnya. Kedua kakak beradik ini memang kecanduan dunia virtual sejak lama. Tak heran, mereka terkadang akur jika membahas seputar game. "Uang jajan kiriman daddy masih ada?" Tanya Asahi sengaja menganggu kakaknya. Soora menghela napas. "Udah kepake semua." Kedua mata Asahi seketika melotot seperti milik Annabelle. "Pasti bercanda kan? Jangan bikin adik lo kena serangan jantung deh, kak." Ujarnya dengan senyuman yang nampak tidak tulus.

"Gak bercanda, Hi."

"Gak bercanda tapi boong kan?" Masih aja keras kepala, Asahi tidak mudah menyerah untuk menanyakan berkali-kali kepada Soora. "Lo tuh kalo mau nge-joke ngotak dikit napa." Kepala Asahi mendapat kekerasaan kecil karena terpukul oleh bantal. Asahi memberikan reaksi yang cukup berlebihan seperti budak yang sedang dicambuk. "Hm, mulai deh Drama King-nya." Ucap Soora terlihat sudah tertekan melihat Asahi sudah di mode aktingnya.

Asahi menyudahi aksinya dan menuju dapur untuk mengambil minum. "Gue gak tau bener apa engga, tapi gue harap cuman prank ! Adik kesayanganmu ini haus! Adios!" Setelah berkata seperti itu, ia hanya mendapatkan tatapan datar dari sang kakak dan salam jari tengah.

Tepat setelah Asahi pergi dari ruangan, ---

Jangmineun bulkeunde (See that)
Yeorijin anhanne (Hands down)
Shimjangeun jogangan geol (Take that)
I paguge bam
Neol weonhan daega badadeuryeo

Ringtone hp milik Soora berbunyi dengan sangat indah terdengar. Ia menunggu seluruh lirik dari lagu itu habis lalu mengangkat telponnya. "Siapa yang nelpon gue tengah malem gini?" Gumam Soora.

"[ ekhem-- dengan nona.. Chichu? ] "  terdapat sebuah jeda sebelum sang penelpon menyebut nama Chichu.

Shit. Gue tau kok username gue lucu tapi gausah heran gitu dong. Ucap Soora dalam batin. "Iya dengan saya sendiri. Ada perlu apa ya?" Tanya Soora.

" [ Cie, masih sendir--, maksud saya, saya ingin memberi tahu bahwa paket anda sudah sampai tepat di dalam mail box anda. Dengan ini saya tutup panggilan. Terimakasih. Maaf menganggu waktunya. ] " 

Pick Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang