3. problems start now

47 5 2
                                    

Kehidupan sempurna yang dimiliki oleh seorang putri bangsawan. Di istana yang luas penuh dengan gemerlapnya emas dan kristal.

Quinza Reese Kinsey. Nama yang indah. Benak dari Soora yang tersadar dari tidurnya. Melihat cahaya mentari memancar dari jendela dan angin lembut seakan menyentuh kulit. Hal itu membuat keinginannya untuk keluar secepatnya dari dunia yang saat ini ia tinggali. Langkah kakinya yang ringan seperti akan terbang di udara.

Ada yang aneh sejak pagi, para pelayan menghilang seperti ditelan bumi. Hilang tak ada jejak termasuk Antonio Lurch yang batang hidungnya tak terlihat. "Kemana perginya orang-orang?" Ujarnya. Ia sama sekali belum berganti pakaian dan masih memakai piyama gaun. Menyulitkan sekali tanpa bantuan, benaknya. Hingga muncullah sesosok kelinci yang memiliki sayap hendak mendatangi Soora.

Misi di malam hari, tidak lain adalah untuk menghindari sorotan orang-orang istana yang penasaran. Asahi yang saat itu masih dalam bentuk anjing Chihuahua mengendap-endap dengan Pipo terbang rendah di sampingnya.

Soora tengah duduk di meja, sibuk memeriksa berbagai dokumen dan buku yang tak pernah ia kenal sebelumnya. Namun, tampaknya dia begitu tenggelam dalam situasi baru ini. Ia berpikir keras, "Gue yakin banget ini bagian dari game-nya. Pasti ada rahasia tersembunyi di sini."

Asahi, yang sudah mencapai balkon, menyalak kecil untuk menarik perhatian kakaknya. "Noona, lo nggak apa-apa?" tanyanya sambil mencoba menjaga suaranya tetap pelan agar tidak terdengar orang lain. Soora menoleh dan tersenyum tipis, "Gue baik-baik aja. Tapi lo kok jadi anjing, sih?"

Pipo terbang masuk ke ruangan, berusaha menjelaskan. "Ini salah satu 'fitur' game-nya. Asahi sekarang hanya bisa berubah menjadi manusia selama 5 menit dalam durasi tertentu. Sisanya, dia terjebak dalam bentuk anjing kecil yang lucu ini-nyu!"

Asahi mendengus kesal. "Gue nggak lucu! Gue cuman pengen balik jadi diri gue yang asli, oke?!" protesnya.

Soora tertawa kecil sambil mengelus kepala adiknya. "Santai aja, kita pasti bisa cari cara buat keluar dari sini."

Dengan semangat yang tak pernah pudar, Soora mengalihkan pandangannya ke dokumen yang ada di hadapannya lagi. Ada simbol-simbol aneh yang ia yakini sebagai petunjuk penting. Mungkin inilah kunci untuk menyelesaikan bagian dari game ini dan melangkah lebih dekat menuju jalan keluar.

"Pipo," ujar Soora dengan tegas, "Lo tahu nggak gimana kita bisa menamatkan game ini? Ada hal-hal aneh yang gue rasa disengaja buat ngebingungin pemain."

Pipo mengangguk, tapi wajahnya tampak sedikit ragu. "Ada banyak ending yang mungkin-nyu. Namun... untuk memilih jalan keluar yang benar, kalian berdua harus memainkan peran dengan tepat-nyu. Ingat, ini dunia otome game, jadi ceritanya selalu berputar di sekitar romansa dan intrik istana. Tapi ingat juga, bahwa setiap pilihan kalian bisa mengubah jalan cerita-nyu."

Soora menarik napas dalam-dalam. Dia tidak hanya harus bertahan hidup sebagai seorang putri yang mungkin jahat, tetapi juga harus mencari cara untuk keluar dari dunia yang asing ini—bersama adiknya, yang sekarang harus berurusan dengan menjadi anjing.

"Tenang aja, Hi. Kita pasti bisa keluar. Gue janji," Soora berkata pelan, menenangkan Asahi yang mulai khawatir.

Meski sulit, keduanya bertekad untuk menyelesaikan permainan dengan cepat, sebelum mereka terjebak di dunia ini selamanya.

Seorang sosok misterius berbalut jubah panjang muncul dari bayang-bayang, dengan langkah yang tenang dan penuh perhitungan. Topeng setengah wajah yang menutupi hanya bagian matanya memberikan aura rahasia dan ancaman. Mata di balik topeng tersebut tampak tajam, mengawasi setiap gerakan Soora dan Asahi. Wajahnya tidak terlihat jelas, namun kehadirannya langsung menciptakan ketegangan di udara.

Pick Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang