001

61 4 0
                                    

KENZO JUNG


Pagi hari seorang wanita paruh baya membuka kamar anaknya yang masih tertidur lelap diatas kasurnya itu ia berjalan mendekati kasur yang anaknya tidur dan membangunkannya.


"Dek bangun sudah pagi." ujar bunda Sica


"Emm." pria yang tertidur hanya bergemang


"Hai sayang apa kamu tidak ke kantor." Ujar bunda Sica


Pria itu bangun dan terduduk diujung kasur sambil mengumpulkan nyawanya. Dan ia kembali tiduran lagi ia melihat bundanya yang masih menatapnya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.


"Dek Jennie sudah menunggu kamu loh."geram bunda yang aga kesel


Pria itu la bangun dengan terpaksa dan rambut berantakan sambil berjalan kearah kamar mandinya, Ia hanya menghela napas pasrah.


Wanita paruh baya itu masih menunggu dikamar-nya karena lelaki yg bernama kenzo itu tidak ada keluar jika bundanya sudah pergi dari kamar ia akan kembali tidur lagi, mangkanya bundanya selalu saja menunggu anak ini keluar dari kamarnya.

Semua keluarga Jung sudah ada dimeja makan untuk sarapan pagi, pria yang baru saja duduk dimeja makan hanya fokus dengan sarapannya.


"Dek nanti jenni mau ikut ke kantormu."bicara papa Daniel secara tiba-tiba.

Kenzo yang diajak bicara dengan papahnya hanya mengangguk saja.

Jenni pun tersenyum manis sambil melirik Kenzo dan papahnya Kenzo, ia suka jika Kenzo menurut dengan papahnya ia juga suka saat kenzo tersenyum kearahnya walaupun terpaksa tapi itu sebuah hal terindah, Kenzo Jung sangat jarang tersenyum jika bukan bersama keluarga nya dan teman-temannya.

Maka dari itu hal terlangka bagi wanita yang melihat Kenzo tersenyum karena ia sangatlah sulit apa lagi tertawa jangan berharap.

"Inget Jennie kalau Kenzo cuekin kamu aduin saja ke aku iya."ucap Kristal Jung sambil mengelus-elus rambutnya Jennie.


"Hahahah."disertai tawa oleh abangnya dan adiknya.


Pria tampan yang sedang ditertawakan hanya diam saja sambil meminum susunya.

"Liat deh udah gede saja masih minum susu hahahha."bicara bang yuhno sambil disertai tawa juga oleh adiknya.


Lelaki yang bertubuh tegap dan sudah tua itu beranjak pergi untuk kekantor.


"Papah berangkat dulu".ucapnya dan mencium istrinya dengan kasih sayang.


"Hati-hati yeobo."balasnya sambil tersenyum.


Semua keluarga Jung pun beranjak ke kantor kecuali Kenzo yang masih duduk ia sedang memakai dasi yang dari tadi tidak bisa-bisa memasangnya.

KENZO JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang