Air Mata Langit

0 0 0
                                    

sepertinya pagi ini mentari tak dapat menampakkan dirinya. sebab hujan sudah lebih dulu menyentuh bumi. lalu lalang di waktu normal sudah mulai ramai, anak-anak sekolah yang teladan datang lebih dulu, para pekerja yang meski jalan diwaktu tepat, sebab tak ingin merasakan hiruk-pikuk kemacetan, pun ibu yang sudah berbelanja sayuran dipasar untuk sarapan keluarga kecilnya.

kalau saya, ya begini-begini saja, nikmati air mata langit menuju toko kelontong untuk membeli sebungkus racun nikmat beserta segelas bubuk kopi. wajar saja, dunianya sedang terbalik, istirahat saja kadang seingatnya, selebihnya terlalu banyak memikirkan hidup.

ya apa boleh buat? hidupkan bukan perihal mengeluh, tapi dijalankan. walau kadang terlalu banyak berfikirnya juga nggak baik, semua mesti dibarengi dengan usaha.

ya begitu saja, tulisan dipagi ini. semoga kamu, mereka, kita dan semuanya tetap dalam keadaan baik-baik, have a nice day. selamat pagi, selamat beraktifitas teman-teman.

doa juga untuk teman-teman yang mungkin sedang sakit, semoga lekas pulih. jaga kesehatannya, dan tetap semangat dalam kondisi apapun. kamu hebat, kamu kuat. semangat terus ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hujan Pagi Pertengahan JanuariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang