Suara dan senyummu, selayaknya obat yang mengobati rasa jenuhku akan segala tugas dan perkuliahan yang begitu pelik. Keduanya harus ada dan saling melengkapi agar efeknya bekerja dengan baik.
Tapi akhir-akhir ini, hanya suaramu yang ku dapat. Kemana senyummu pergi? Apakah ia sedang bersembunyi? Tolong, jika esok kita bertemu lagi, pasang senyum itu diwajahmu, sebab aku rindu.